Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Sejalan dengan dekatnya puasa dan Lebaran, optimisme konsumen meningkat di bulan April 2017. Hal itu tercermin dari survei konsumen yang dilakukan Bank Indonesia (BI) bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) April 2017 mencatat kenaikan menjadi 123,7, dari bulan sebelumnya yang sebesar 121,5.
Peningkatan IKK tersebut bersumber dari kenaikan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) sebesar 3,4 poin. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh peningkatan indeks ketersediaan lapangan kerja, penghasilan, dan ketepatan waktu pembelian barang tahan lama masing-masing 3,6 poin, 3,4 poin, dan 3,1 poin.
Tak hanya itu, peningkatan IKK tersebut juga bersumber dari kenaikan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) terhadap kondisi enam bulan mendatang (Oktober) sebesar 1 poin. Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan indeks ekspektasi kegiatan usaha dan ekspektasi penghasilan masing-masing sebesar 2,4 poin dan 1,4 poin. Namun, indeks ekspektasi lapangan kerja turun 0,9 poin.
Sementara itu, konsumen memperkirakan tekanan harga pada tiga bulan (Juli) mendatang masih meningkat. "Hal itu dipengaruhi oleh perkiraan belum kembali normalnya harga pasca lebaran serta adanya tekanan terkait periode tahun ajaran baru," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam keterangan resmi , Selasa (9/5).
Peningkatan optimisme konsumen tersebut sejalan dengan survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS). Berdasarkan data BPS, Indeks Tendensi Konsumen (ITK) di kuartal kedua tahun ini diperkirakan sebesar 112,72, jauh lebih tinggi dibanding kuartal pertama yang sebesar 102,27.
Kepala BPS Suhariyanto sebelumnya mengatakan, peningkatan tersebut didorong oleh perkiraan peningkatan pendapatan rumah tangga dan rencana pembelian barang tahan lama, rekreasi, dan pesta.
Bahkan, perkiraan membaiknya kondisi ekonomi konsumen di kuartal kedua tahun ini terjadi di seluruh provinsi di Indonesia. Sebanyak 11 provinsi mencatatkan ITK di atas ITK nasional. Tiga Provinsi dengan perkiraan nilai ITK tertinggi, yaitu Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, dan Jambi. Sementata ITK terendah ada di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Sumatera Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News