kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.624.000   4.000   0,25%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Kena longsor, Waduk Jatibarang tak jadi diairi


Rabu, 26 Februari 2014 / 07:40 WIB
Kena longsor, Waduk Jatibarang tak jadi diairi
ILUSTRASI. 4 Rekomendasi Sunscreen Stick Merek Lokal yang Bagus dan Praktis Digunakan.


Reporter: Fahriyadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kondisi cuaca yang tak bersahabat dalam sebulan terakhir telah dikeluhkan berbagai pihak. Kondisi cuaca yang buruk ini juga menghambat infrastruktur di Indonesia.

Salah satunya adalah memundurkan jadwal pengisian air di Waduk Jatibarang. Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum, Mohammad Hasan mengungkapkan seharusnya pengisian air untuk waduk berkapasitas 20,4 juta meter kubik ini bisa dilakukan pada bulan Januari kemarin.

“Kami baru bisa mengairi Jatibarang pada akhir Maret karena ada beberapa permasalahan,” katanya, Selasa (25/2).

Menurut Hasan, sebelumnya penyelesaian waduk di Jawa Tengah ini sempat terkendala karena adanya menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di area genangan. Menara SUTET ini sudah dikoordinasikan dengan PT PLN dan sudah dipindahkan.

Setelah dipindahkan, di lokasi bekas menara ini beberapa hari lalu terjadi longsor. Longsoran ini terjadi karena tingginya curah hujan dan menimpa tanah yang memang dalam kondisi miring.

Saat ini, tim dari Kementerian PU sudah melakukan perbaikan, namun ia belum tahu kapan perbaikan ini akan selesai, karena longsorannya baru terjadi sekitar 10 hari lalu.

Ia mengharapkan jika tidak ada halangan lagi, waduk yang sempat mengalami permasalahan lahan ini akan mulai diisi oleh air pada akhir Maret 2013 nanti.

Waduk jatibarang sendiri dibangun diatas lahan seluas 266 hektare (ha) dengan biaya investasi Rp 599,95 miliar.

Biaya pembangunan waduk berasal dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Waduk ini sendiri dirancang untuk menjadi salah satu program penanganan banjir di Semarang dan menjadi sumber air baku dengan kapasitas 1.050 meter kubik per detik.

Selain itu, waduk Jatibarang nantinya juga akan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik mikro hidro dengan kapasitas 1,5 megawat. Nilai investasi untuk membangun mikro hidro itu diperkirakan mencapai Rp 30 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×