Reporter: Yudho Winarto | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Komite Ekonomi Nasional (KEN) berkesempatan membeberkan tantangan yang dihadapi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Setidaknya ada tiga isu menjadi sorotan KEN.
"Saya mendapatkan penjelasan awal dari bung Chairul Tanjung, pimpinan KEN, bahwa ada tiga isu utama yang akan dikedepankan," kata Presiden SBY saat membuka rapat, Selasa (22/1).
Yang pertama adalah mengenai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) atau kebijakan fiskal. "Sesuai yang telah ditelaah oleh KEN, akan banyak hal yang akan dikomunikasikan, seperti persoalan distribusi dan alokasi anggaran, serta pengelolaan anggaran yang tepat," katanya.
Isu kedua adalah KEN akan mengangkat satu isu yang berkaitan dengan tata kelola perdagangan yang berimplikasi langsung kepada rakyat Indonesia. KEN mensinyalir masih banyaknya praktik kartel yang terjadi.
Sementara isu ketiga adalah KEN juga akan mengangkat isu mengenai upaya dalam mengurangi kemiskinan dikaitkan dengan upaya mengurangi kesenjangan di Indonesia. Di tengah pertumbuhan ekonomi yang tinggi, jarak kesenjangan pun kian melebar antara orang kaya dan miskin
"Rekomendasi KEN memang relevan, namun bukan hanya dijadikan sebagai masukan, tetapi menetapkannya menjadi sebuah kebijakan. Program pengurangan kemiskinan harus berjalan dengan baik," tegasnya.
Hadir pada sidang kabinet paripurna kali ini antara lain, Menko Polhukan Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Ketua KEN Chairul Tanjung, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Anggota Wantimpres Bidang Ekonomi dan Lingkungan Hidup Emil Salim, Anggota Wantimpres Bidang Pembangunan dan Otonomi Daerah Ginandjar Kartasasmita, dan Gubernur BI Darmin Nasution
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News