kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kemkes tegaskan laboratorium RI mampu mendeteksi infeksi virus corona


Jumat, 31 Januari 2020 / 21:26 WIB
Kemkes tegaskan laboratorium RI mampu mendeteksi infeksi virus corona
ILUSTRASI. The ultrastructural morphology exhibited by the 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV), which was identified as the cause of an outbreak of respiratory illness first detected in Wuhan, China, is seen in an illustration released by the Centers for Disease Cont


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan (Kemkes) menegaskan hingga Jumat (31/1) malam belum menemukan kasus infeksi virus corona di Indonesia. Meskipun ada beberapa pasien yang diduga terinfeksi (supect) di beberapa tempat, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Kementerian Kesehatan menunjukkan negatif alias tidak terdeteksi adanya infeksi virus corona.

Hasil deteksi negatif tersebut juga bukan karena ketidakmampuan laboratorium di dalam negeri untuk mendeteksi virus corona. Kemkes menegaskan laboratorium pendeteksi virus corona yang ada di dalam negeri sudah mengikuti standard yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia World Health Organization (WHO).

Baca Juga: Waspadai penyebaran virus corona, WNI yang dipulangkan dari Wuhan akan dikarantina

"Laboratorium tersebut adalah milik Badan Litbang Kesehatan Kemenkes yang telah mendapat sertifikat dari WHO. Tidak hanya laboratorium, petugas yang bekerja di lab tersebut juga tersertifikasi oleh WHO," tandas Kepala Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Vivi Setyawati Jumat (31/1) di Jakarta. 

Vivi mengatakan, laboratorium tersebut telah memiliki kemampuan mendeteksi penyakit yang tergolong emerging dan reemerging sejak kasus flu burung pada 2005. Pada kasus virus corona ini pihaknya telah melakukan penyesuaian reagen atau peralatan laboratorium untuk pemeriksaan virus sesuai prosedur WHO, sejak kasus virus corona mulai merebak.

Baca Juga: Berikut jumlah pasien yang diduga terpapar virus corona hingga 30 Januari 2020

Setiap pemeriksaan yang tujuannya mendeteksi virus corona, dilakukan pemeriksaan molekular dengan mengambil spesimen yang dibutuhkan dari seseorang pasien. Proses pemeriksaan memakan waktu kurang lebih selama dua hari. 

Setelah itu, pada hari ketiga hasil lab sudah bisa disimpulkan apakah seseorang positif atau negatif terkena virus corona. "Jadi laboratorium badan litbang kesehatan itu sudah terakreditasi oleh WHO. Kami sudah melakukan pemeriksaan mempunyai reagen sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh WHO. Indonesia mempunyai kemampuan mendeteksi virus corona. Corona virus ini termasuk emerging," jelas Vivi.

Baca Juga: Karena wabah corona, 300 pekerja kereta cepat asal China belum balik ke Indonesia

Hingga Jumat (31/1) terdapat 30 orang yang diduga terifeksi virus dan menjalani pemeriksaaan. Dasar pemeriksaan karena mereka sebelumnya pernah berkunjung ke China beberapa pekan terakhir, dan menunjukkan gejala-gejala yang menyerupai gejala infeksi virus corona. Namun hasil pemeriksaan ke 30 orang dinyatakan negatif virus corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×