kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian PUPR percepat realisasi program sektor irigasi


Jumat, 27 Maret 2020 / 12:03 WIB
Kementerian PUPR percepat realisasi program sektor irigasi
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) meninjau proyek pembangunan Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Banten, Rabu (4/10). Pembangunan Bendungan Karian sudah mencapai 47 persen dan nantinya jika sudah berfungsi ak


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat realisasi Program Padat Karya Tunai (PKT) 2020.

Salah satunya adalah Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang menjangkau 6.000 lokasi dengan anggaran Rp 1,35 triliun.

Program ini dilaksanakan oleh Balai Besar/ Balai Wilayah Sungai Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air di seluruh Indonesia.

Baca Juga: 10 proyek jalan tol ini konstruksinya bakal selesai semester I 2020

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, program infrastruktur kerakyatan atau Padat Karya Tunai penting bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Menurut dia, dengan percepatan realisasi program PKT ini diharapkan dapat mempertahankan daya beli masyarakat di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi global akibat Pandemi covid-19 yang terjadi sekarang.

Hal ini juga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengalihkan anggaran guna mempertahankan daya beli masyarakat terutama rakyat kecil yang disampaikan saat video konferensi Rapat Terbatas dari Istana Merdeka beberapa saat lalu.

Baca Juga: Tak terimbas wabah virus corona, penyaluran KPR FLPP tetap tinggi

“Selain untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/ pelosok. Pola pelaksanaan PKT nanti juga harus memperhatikan protokol physical & social distancing,” kata Basuki, Jumat (27/3).

Basuki menyebutkan, tahun ini P3TGAI dibagi menjadi tiga tahap, di mana tahap I akan dimulai pada April 2020 dan ditargetkan akan rampung dalam waktu 3-4 bulan yakni pada Juni atau Juli 2020. Program tahap I dilaksanakan di 1.653 lokasi yang tersebar di 31 provinsi.

Ia mengatakan, P3TGAI dilaksanakan dengan metode Swakelola - Pola Pemberdayaan – Partisipatif – Padat Karya dengan anggaran Rp 225 juta. Anggaran untuk pembangunan fisik sebesar 87% atau Rp 195 juta dan pendampingan oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sebesar 13% atau Rp 30 juta sehingga menciptakan penyerapan tenaga kerja.

Baca Juga: Meski ada ancaman penyebaran virus corona, pembangunan venue PON Papua tetap berjalan

Sebagai informasi, P3TGAI merupakan pekerjaan pembangunan saluran irigasi tersier yang dikerjakan oleh petani atau penduduk setempat dengan diberikan upah sehingga menambah penghasilan petani atau penduduk desa terutama di antara dua musim tanam dan panen.

Lokasi P3TGAI tahap I yakni Aceh 50 lokasi, Sumatra Utara 68 lokasi, Riau 15 lokasi, Kepulauan Riau 2 lokasi, Sumatra Barat 38 lokasi, Jambi 44 lokasi, Bengkulu 37 lokasi, Sumatra Selatan 74 lokasi, Lampung 48 lokasi, Banten 46 lokasi, Jawa Barat 183 lokasi, Jawa Tengah 125 lokasi, Yogyakarta 40 lokasi, dan Jawa Timur 215 lokasi.

Baca Juga: BPJT targetkan dua ruas tol ini bisa beroperasi penuh pada Lebaran 2020

Selain itu juga di Kalimantan Barat 60 lokasi, Kalimantan Tengah 15 lokasi, Kalimantan Selatan 15 lokasi, Kalimantan Timur 27 lokasi, Bali 41 lokasi, Nusa Tenggara Barat 58 lokasi, Nusa Tenggara Timur 48 lokasi, Sulawesi Utara 45 lokasi, Gorontalo 50 lokasi, Sulawesi Tengah 38 lokasi, Sulawesi Barat 29 lokasi, Sulawesi Tenggara 50 lokasi, Sulawesi Selatan 72 lokasi, Maluku 27 lokasi, Maluku Utara 21 lokasi, Papua Barat 24 lokasi dan Papua 48 lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×