kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementerian PUPR akan desain rehabilitasi jaringan irigasi Food Estate di Kalteng


Rabu, 24 Juni 2020 / 18:44 WIB
Kementerian PUPR akan desain rehabilitasi jaringan irigasi Food Estate di Kalteng
ILUSTRASI. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan keterangan pers seusai rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (3/1/2020). Rapat tersebut membahas pencegahan dan penanganan dampak banjir di Jabodetabek dan Banten. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aw


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)  Basuki Hadimuljono mengatakan, tahun ini Kementerian PUPR akan melakukan rehabilitasi jaringan irigasi lahan food estate di Kalimantan Tengah.

"Tahun ini PUPR akan mendesain rehabilitasi jaringan irigasi sebanyak 165.000h hekatare. Tahun depan akan kita mulai dengan menggerakkan BUMN, Menhan juga termasuk," ujar Basuki dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR, Rabu (24/6).

Baca Juga: Belanja Kementerian PUPR 2021 direncanakan Rp 115,58 T, ini proyek yang akan dibangun

Menurut Basuki, Kementerian Pertahanan turut dilibatkan karena ketahanan pangan merupakan salah satu ketahanan non militer.

"Ketahanan pangan itu diperlukan untuk ketahanan non militer. Beliau [menhan] akan menggerakkan pemuda-pemuda yang dibekali dengan kompetensi komputer dan pertanian," tambah Basuki.

Basuki menerangkan, Kalimantan Tengah memang dipilih sebagai lokasi food estate di Indoenesia. Dia menjelaskan, ada 295.500 ha lahan eks gambut di Kalteng yang berpotensi dikembangkan.

Baca Juga: Hutama Karya menanti sertifikat laik operasi jalan tol Pekanbaru - Dumai

Namun, dari total luas tersebut ada 165.000 lahan yang sudah cetak sawah dan memiliki jaringan irigasi. Dari luas tersebut, baru sekitar 85.5000 ha yang fungsional atau diolah oleh petani setiap tahun. Sementara sisanya, yakni 79.500 ha masih membutuhkan peningkatan irigasi.



TERBARU

[X]
×