Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli
"Ini sudah dicetak sawah tetapi karena tidak dikerjakan dia menyemak kembali. Ini perlu peningkatan jaringan irigasinya," jelas Basuki.
Sementara itu, dari total lahan fungsional, 57.2000 ha yang dipelihara secara reguler sementara hanya 28.300 ha dalam kondisi irigasi yang baik. Kerena itu, dia mengatakan akan dilakukan intensifikasi terhadap 57.200 ha lahan tersebut.
Baca Juga: Komisi V DPR upayakan kenaikan anggaran Kementerian PUPR di 2021
Berdasarkan data yang diperoleh Kementerian PUPR, dari 57.200 ha lahan tersebut, produksi padi yang dihasilkan baru 1,7 ton hingga 2,9 ton per hektare. Menurut dia ada tiga hal yang menjadi masalah utama,
Pertama, ada masalah pada irigasi sehingga air mengalir, zat besi naik ke permukaan sehingga muncul warna merah kekuningan. Kedua, air yang tak mengalir, menyebabkan ada genangan sehingga pupuk tidak efektif. Selanjutnya, banjir kerap terjadi karena daerah tersebut daerah rawa dan jarang dipelihara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News