kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian Perhubungan siapkan strategi guna dukung konektivitas laut


Senin, 24 Agustus 2020 / 15:18 WIB
Kementerian Perhubungan siapkan strategi guna dukung konektivitas laut
ILUSTRASI. Kementerian Perhubungan siapkan strategi untuk dukung konektivitas kelautan


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan menyiapkan sejumlah strategi untuk mendukung konektivitas laut dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Ini dilakukan untuk memudahkan integrasi dan pemerataan sehingga aksesibilitas seluruh wilayah Indonesia bisa dilakukan melalui jalur laut.

Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus H menjelaskan, saat ini pihaknya fokus menyiapkan sarana prasarana untuk mendukung konektivitas laut tersebut.

Out come yang diharapkan untuk isu strategis 2020-2024 adalah bagaimana supaya transportasi laut bisa efektif, menjangkau wilayah terluar,” kata Agus dalam diskusi virtual, Senin (24/8).

Baca Juga: Kemenhub ungkap pentingnya pembangunan infrastruktur laut

Dia menambahkan, tahun ini telah dioperasikan 26 rute tol laut. Program tol laut ini agar persediaan barang di Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian timur tersedia sesuai dengan kebutuhan. Kemudian, melalui kerjasama dengan kementerian/lembaga, agar disparitas harga tidak terlalu tinggi.

Tidak hanya, tol laut, Kemenhub juga memiliki program 110 trayek perintis yang fokusnya mengangkut penumpang. Melalui ini, penumpang-penumpang di pulau yang tidak ada angkutan lain selain laut bisa bepergian menggunakan angkutan perintis dengan harga terjangkau.

“Perintis ini khusus untuk penumpang dan sedikit barang. Ini menyambung daratan kita ke seluruh Indonesia,” ujar dia.

Selain itu, sesuai Keputusan Menteri Perhubungan nomor KP 432 tahun 2017 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional berencana membangun 1.321 pelabuhan yang dilakukan secara bertahap dan sesuai prioritas ke depannya.

Pengamat transportasi laut Saut Gurning mengatakan, perlu beberapa hal untuk mengembangkan konektivitas transportasi laut. Diantaranya keberadaan armada kapal penumpang, armada kapal kargo dan lainnya yang tidak sentralistik akan tetapi tersebar mulai dari pulau-pulau kecil, pulau besar hingga ke internasional.

“Armada nya harus didukung industri maritim kita, didukung oleh (industri) jasanya dan yang utama adalah SDM maritim Indonesia,” kata dia.

Baca Juga: Filipina: 9 Garis yang dipakai China untuk mengklaim Laut China Selatan adalah palsu

Saut menyebut, sumber daya manusia (SDM) memiliki potensi yang besar. Tidak hanya sebagai pelaut tetapi juga sebagai penggerak untuk sektor perdagangan dan isu lain seperti hukum maritim, diplomasi maritim, budaya maritim dan lainnya. Kemudian perbaiki infrastruktur supaya armada kapal tersebut dapat mendukung kegiatan ekonomi dari ekonomi berbasis daerah ke ekonomi antar pulau.

“Perkuat armada angkutan penumpang, angkutan barang di wilayah antar pulau terluar. Penguatan maritim ada pada armada, SDM dan dukungan pemerintah,” ujar Saut.

Sebagai informasi, saat ini terdapat 28 pelabuhan utama yang tersebar di seluruh Indonesia. Kemudian terdapat 164 pelabuhan pengumpul, 166 pelabuhan pengumpan regional, dan 278 pelabuhan pengumpan lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×