kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian Perhubungan siapkan strategi guna dukung konektivitas laut


Senin, 24 Agustus 2020 / 15:18 WIB
Kementerian Perhubungan siapkan strategi guna dukung konektivitas laut
ILUSTRASI. Kementerian Perhubungan siapkan strategi untuk dukung konektivitas kelautan


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

Selain itu, sesuai Keputusan Menteri Perhubungan nomor KP 432 tahun 2017 tentang Rencana Induk Pelabuhan Nasional berencana membangun 1.321 pelabuhan yang dilakukan secara bertahap dan sesuai prioritas ke depannya.

Pengamat transportasi laut Saut Gurning mengatakan, perlu beberapa hal untuk mengembangkan konektivitas transportasi laut. Diantaranya keberadaan armada kapal penumpang, armada kapal kargo dan lainnya yang tidak sentralistik akan tetapi tersebar mulai dari pulau-pulau kecil, pulau besar hingga ke internasional.

“Armada nya harus didukung industri maritim kita, didukung oleh (industri) jasanya dan yang utama adalah SDM maritim Indonesia,” kata dia.

Baca Juga: Filipina: 9 Garis yang dipakai China untuk mengklaim Laut China Selatan adalah palsu

Saut menyebut, sumber daya manusia (SDM) memiliki potensi yang besar. Tidak hanya sebagai pelaut tetapi juga sebagai penggerak untuk sektor perdagangan dan isu lain seperti hukum maritim, diplomasi maritim, budaya maritim dan lainnya. Kemudian perbaiki infrastruktur supaya armada kapal tersebut dapat mendukung kegiatan ekonomi dari ekonomi berbasis daerah ke ekonomi antar pulau.

“Perkuat armada angkutan penumpang, angkutan barang di wilayah antar pulau terluar. Penguatan maritim ada pada armada, SDM dan dukungan pemerintah,” ujar Saut.

Sebagai informasi, saat ini terdapat 28 pelabuhan utama yang tersebar di seluruh Indonesia. Kemudian terdapat 164 pelabuhan pengumpul, 166 pelabuhan pengumpan regional, dan 278 pelabuhan pengumpan lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×