Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat penanganan infrastruktur jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana banjir dan tanah longsor di tiga provinsi Sumatra.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo menyampaikan, hingga 9 Desember 2025 pukul 20.00 WIB, tercatat sebanyak 72 ruas jalan nasional dan 30 jembatan nasional mengalami kerusakan parah, dengan progres penanganan di Sumatra Utara (Sumut) mencapai angka tertinggi, yakni 78,69%.
“Akses jalan dan jembatan adalah kunci utama pergerakan logistik, pelayanan darurat, dan pemulihan ekonomi masyarakat. Keselamatan masyarakat dan kelancaran mobilitas menjadi prioritas kami,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (10/12/2025).
Baca Juga: BNPB Lapor Korban meninggal Banjir dan Longsor Sumut Capai 172 Jiwa, Aceh 54 Jiwa
Berikutnya, lanjut Dody, di Provinsi Aceh, dengan progres penanganan 51,14%, upaya pemulihan difokuskan pada Jembatan Krueng Meureudu dan Jembatan Krueng Tingkeum.
Pihaknya menargetkan, mobilisasi jembatan bailey di jalur Bireuen, Aceh Tengah (Jamur Ujung, dkk.) dapat fungsional secara bertahap hingga akhir Desember 2025. Sebanyak 60 excavator telah dikerahkan ke lapangan.
Sementara itu, di Provinsi Sumatra Utara yang mencatatkan progres tercepat yakni 78,69%, sebanyak 12 ruas jalan nasional dan 4 jembatan nasional terdampak bencana.
Penanganan darurat diprioritaskan pada koridor utama yang masih terputus, di antaranya Tarutung–Sibolga dan Sibolga–Batangtoru.
Untuk memastikan mobilitas tetap terjaga, kata Dody, akses sementara dibuka melalui jalur alternatif seperti Sidikalang–Barus–Sibolga. BPJN Sumatera Utara juga fokus menangani longsor besar di Angin Nauli, Kota Sibolga, dengan mengerahkan armada termasuk 72 excavator dan 770 geobag.
Baca Juga: Kementerian PU Lapor Progres 43 Jembatan Gantung Capai 81% per Oktober 2025
Di Provinsi Sumatra Barat, yang progresnya mencapai 76,14%, infrastruktur terdampak meliputi 30 ruas jalan nasional dan 12 jembatan nasional.
Fokus pemulihan utama adalah ruas Jalan Nasional Padang-Bukittinggi, khususnya di kawasan Lembah Anai KM 63+500, yang menjadi titik longsor terbesar.
Dody menambahkan, meski menghadapi 12 titik longsor tambahan, sejumlah akses utama antar kota dan kabupaten di Sumbar berhasil dibuka kembali, termasuk Padang–Pariaman–Batas Sumut dan jalur lintas pesisir.
Penanganan darurat di Sumbar diperkuat dengan pengerahan 41 excavator dan 630 bronjong kawat untuk menjaga kestabilan lereng.
Baca Juga: Prabowo Kasihan Kepada Menteri, Kerja Tujuh Hari Tanpa Tanggal Merah
Secara total hingga 9 Desember 2025, Kementerian PU telah memobilisasi 310 personel, 395 unit alat berat, 313 unit alat pendukung, serta 3.600 unit bahan darurat seperti geobag dan bronjong kawat di tiga provinsi tersebut.
Selanjutnya: Produk Tradisional Jadi Penyumbang Premi Terbesar Asuransi Jiwa per Kuartal III-2025
Menarik Dibaca: Persib Bandung vs Bangkok United di ACL 2: Prediksi Skor, Head to head, dan Line up
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













