Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengajukan alokasi tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk enam BUMN di 2023 sebesar Rp 7,88 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir meminta dukungan kepada Komisi VI DPR RI agar PMN itu dapat disetujui untuk nantinya diajukan kepada Badan Anggaran (Banggar). Menurutnya dukungan PMN tersebut sejalan dengan kinerja dan kontribusi BUMN kepada negara saat ini yang terus meningkat.
“Jadi izin kalau Komisi VI berkenan bisa tetap mendorong ini dengan argumentatif bahwa pajak, PNBP dan dividen kami terus meningkat. Kita berharap antara dividen dan PMN itu nanti seimbang di 2024. Mohon kalau dari Komisi VI berkenan membantu tambahan Rp 7,88 triliun,” tutur Erick saat melakukan rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (8/9).
Baca Juga: Jokowi Restui PLN Dapat Suntikan PMN Sebesar Rp 5 Triliun
Adapun Ia memerinci, pengajuan PMN sebesar Rp 7,88 triliun tersebut diperuntukkan untuk Indonesia Financial Group (IFG) sebanyak Rp 6 triliun untuk penguatan modal Askrindo dan Jamkrindo untuk penanganan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Kedua, PT Hutama Karya membutuhkan tambahan Rp 1,66 triliun untuk penugasan jalan tol Trans-Sumatra. Ketiga, untuk Injourney yang nantinya akan digunakan untuk keperluan beberapa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) diajukan tambahan Rp 1,4 triliun.
Keempat, PT KAI untuk pembiayaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung sebesar Rp 1 triliun.
Baca Juga: Siap Gelar Rights Issue pada November, Intip Rekomendasi Saham BBTN Berikut Ini
Kelima, ID Food sebesar Rp 520 miliar untuk melakukan investasi dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional. Keenam, untuk PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) untuk penguatan kapasitas bisnis perusahaan ditambah Rp 3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News