Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) menyebutkan saat ini terdapat 88 kabupaten/kota rentan rawan pangan.
"88 kabupaten jangan dianggap bahwa dalam seluruh titik kabupaten itu adalah rentan. Artinya ada titik di 88 kabupaten, daerahnya itu (rentan pangan)," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kemtan, Agung Hendriadi, Rabu (30/10).
Agung bilang, daerah-daerah rentan rawan pangan biasanya daerah yang miskin, mempunyai prevalensi stunting yang cukup tinggi, dan daerah rawan konflik. Sebagian daerah rentan pangan tersebut berada di Indonesia timur. "(Permasalahannya) akses pangan, kemudian tenaga kesehatan, ketersediaan pangan, pendapatannya rendah harga mahal," ucap dia.
Baca Juga: Kemendag antisipasi kenaikan harga bahan pokok jelang Natal dan Tahun Baru
Agung mengatakan, indikator daerah rentan rawan pangan antara lain, rasio konsumsi normatif per kapita terhadap ketersediaan pangan, persentase penduduk hidup di bawah garis kemiskinan, persentase rumah tangga dengan proporsi pengeluaran untuk pangan lebih dari 65% terhadap total pengeluaran, persentase rumah tangga tanpa akses listrik.
Kemudian rata-rata lama sekolah perempuan umur >15 tahun, persentase rumah tangga tanpa akses air bersih, rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadap kepadatan penduduk, prevalensi balita stunting, angka harapan hidup pada saat lahir. "Untuk mengentaskan itu Kementerian Pertanian tidak mungkin mampu bekerja sendiri," ujar dia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, pihaknya akan terus membenahi persoalan terkait pangan. Sebab itu, diperlukan kerjasama dengan kementerian/lembaga terkait untuk menangani permasalahan tersebut. "Kunci utama bagaimana kita bersinergi satu sama lain," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News