Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
“Asesmen dilakukan terhadap penyintas usia anak sekolah SD sampai SMA dan guru yang mengajar di sekolah darurat di Gereja Kingmi, Distrik Sinakma, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua,” kata Harry.
Hasil asesmen juga menunjukan adanya kesulitan petugas dalam melakukan pendataan pengungsi karena tidak adanya penampungan khusus. Mereka tersebar di rumah sanak saudara sehingga tidak terpantau pemenuhan kebutuhan dasarnya.
Untuk kondisi sekolah yang ada berdasarkan hasil asesmen menunjukkan kondisi sekolah darurat yang terbuat dari terpal dan kayu kurang memadai sebagai tempat belajar dan mengajar, mengingat sebagian anak akan menghadapi Ujian Nasional.
2.000 warga mengungsi
Konflik akibat kontak senjata antara aparat TNI polri dengan kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egainus Kogoya di Distrik Yal Kabupaten Nduga pada 26 Februari 2019 menyebabkan warga di Distrik Mbua, Yal, Yigi, Mapenduma, Nikuri, dan Mbulmu Yalma mengungsi.
Diperkirakan sekitar 2.000 warga mengungsi yang tersebar di Distrik Mbua, Distrik Yal, Distrik Mbulmu Yalma Kabupaten Nduga dan kabupaten Wamena.
Jumlah pengungsi pelajar SD, SMP, SMA sebanyak kurang lebih 600 orang yang terdata di Distrik Mbua, Distrik Yal, Distrik Mbulmu Yalma Kabupaten Nduga sedangkan di Kabupaten Wamena belum diketahui secara pasti karena kondisi pengungsi berada di keluarga atau suku masing-masing.
Begitu pula dengan jumlah pengungsi dewasa dan kelompok rentan lainnya masih belum bisa didata karena kondisi keamanan serta masyarakat yang masih merasa takut untuk berkomunikasi dengan pihak di luar sukunya atau keluarganya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News