Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyelenggarakan kolaborasi antara stakeholder pendidikan vokasi, pemerintah, asosiasi, sampai pelaku industri dalam pengembangan SDM industri. Melalui program tersebut, Kemenperin berupaya memperkecil kesenjangan tenaga kerja khususnya di level menengah.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Eko S.A. Cahyanto, menjelaskan, guna mewujudkan pembangunan SDM industri yang kompeten, pihaknya telah menetapkan enam langkah strategis.
Baca Juga: Menperin paparkan potensi Industri RI dan rencana omnibus law di WEF 2020
Pertama, pengembangan pendidikan vokasi industri menuju dual system model Jerman. Kedua, pembangunan politeknik dan akademi komunitas di kawasan industri atau kawasan pusat pertumbuhan industri dan wilayah pusat pertumbuhan industri.
"Yang ketiga adalah penyelenggaraan pendidikan vokasi yang link and match antara Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) dengan industri. Hingga saat ini, kami telah memfasilitasi kerja sama 2.612 SMK dengan 855 perusahaan industri yang membentuk 4.997 kerja sama,” tuturnya sebagaimana dilansir dari keterangan resmi yang diterima Kontan, Senin (27/1).