kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   9.000   0,60%
  • USD/IDR 15.874   61,00   0,38%
  • IDX 7.211   -35,09   -0,48%
  • KOMPAS100 1.105   -5,06   -0,46%
  • LQ45 876   -3,57   -0,41%
  • ISSI 220   -1,94   -0,87%
  • IDX30 449   -2,98   -0,66%
  • IDXHIDIV20 540   -5,72   -1,05%
  • IDX80 127   -0,56   -0,44%
  • IDXV30 132   -4,41   -3,23%
  • IDXQ30 149   -1,29   -0,86%

Kemenperin berupaya memperkecil kesenjangan tenaga kerja di level menengah


Senin, 27 Januari 2020 / 17:56 WIB
Kemenperin berupaya memperkecil kesenjangan tenaga kerja di level menengah
ILUSTRASI. Sejumlah pelajar sedang menyelesaikan renovasi mobil rongsok di Bengkel kelas Industri Suzuki SMK Palapa yang beralamat di Jalan Untung Suropati, Kedungpane, Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (25/6). Mobil rongsong ini akan mereka permak seperti m


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .

Selanjutnya, langkah keempat adalah Kemenperin akan rutin menggelar Diklat 3in1 (pelatihan, sertifikasi, dan penempatan kerja). Berikutnya, pembangunan infrastruktur kompetensi dan sertifikasi kompetensi tenaga kerja industri.

"Yang enam adalah pengembangan SDM industri 4.0. Salah satunya melalui pembangunan Pusat Inovasi Digital Indonesia (PIDI) 4.0,” lanjutnya.

Baca Juga: Pemerintah targetkan sebanyak 17 juta wisatawan mancanegara di tahun 2020

Eko mengungkapkan, kegiatan Pelatihan Senior dan Master Trainer bertujuan untuk menghasilkan tenaga pelatih di tempat kerja (perusahaan). Upaya ini mendukung implementasi program pendidikan sistem ganda (dual system).

Eko menyebutkan, melalui pelatihan tersebut, akan membekali para instruktur atau karyawan industri yang telah memiliki kemampuan teknis (skill) bidang industri, dengan kemampuan pedagogi untuk mengajar atau menyampaikan materi pembelajaran kepada peserta didik.

Kemudian, menyiapkan tenaga pelatih tersertifikasi yang selanjutnya memultiplikasi jumlah trainer atau pelatih tempat kerja pada perusahaan-perusahaan industri.

Selain itu, bertujuan untuk menyiapkan silver expert atau karyawan purna bakti dari industri yang akan diberdayakan sebagai tenaga pengajar pada pendidikan vokasi.

Baca Juga: Menperin: Industri TPT jadi sektor strategis dan prioritas pemerintah

“Melalui pelatihan ini, kita bisa belajar dari negara maju seperti Jerman, yang telah sukses menerapkan pendidikan vokasi dengan sistem ganda. Di sana, para lulusannya dibekali skill yang sesuai kebutuhan pasar sehingga langsung terserap kerja. Ini juga adalah hasil nyata dari kerja sama antara dunia pendidikan dengan sektor industri,” paparnya.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×