kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemenkeu segera cairkan dana bencana Rp 500 miliar


Selasa, 18 Februari 2014 / 18:47 WIB
Kemenkeu segera cairkan dana bencana Rp 500 miliar
ILUSTRASI. Jam Perdagangan Saham Di BEI Hari Ini Segera Dibuka, Ini Pilihan Saham Untuk Dibeli


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan segera mencairkan kembali dana bencana on call sebesar Rp 500 miliar. Dana bencana on call adalah dana penanggulangan bencana yang bisa diminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tanpa perlu persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani mengungkapkan, dana bencana Rp 500 miliar ini sejatinya sudah diminta oleh BNPB sejak minggu lalu. Namun karena masih ada proses administrasi, sehingga belum bisa dicairkan. Setelah proses tersebut selesai, baru bisa dicairkan.

Menurut Askolani, dana bencana yang diajukan oleh BNPB ini adalah dana yang kedua yang diminta. Sebelumnya BNPB sudah meminta dana Rp 200 miliar dan telah dicairkan Kemenkeu.

Sayangnya Askolani mengaku tidak tahu akan digunakan untuk apa saja dana tersebut. "BNPB yang tahu prioritasnya," ujar Askolani, Selasa (18/2).

Sekedar gambaran, dalam pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014, pemerintah mengalokasikan dana untuk penanganan bencana sebesar Rp 3 triliun. Dana ini terbagi dua bagian yaitu Rp 1,5 triliun untuk dana cadangan dan Rp 1,5 triliun untuk dana on call. Dana bencana Rp 3 triliun ini sendiri berada di luar alokasi anggaran BNPB di dalam APBN.

Adapun total realisasi bantuan sosial per Januari 2014 mencapai Rp 5,6 triliun. Rinciannya, Kementerian Pertanian Rp 2,6 miliar, Kementerian Sosial Rp 6,2 miliar, Kementerian Kesehatan Rp 1,6 triliun untuk jaminan kesehatan, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Rp 3,9 triliun untuk program Bantuan Operasional Siswa (BOS).

Menteri Keuangan Chatib Basri menjelaskan peruntukan program BOS yang besar di awal tahun tidak berkaitan dengan banyaknya bencana yang terjadi sekarang ini. "Tergantung siklusnya kapan dicairkan," tandas Chatib.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×