Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan Penerimaan Negara Bukan Pajak Sumber Daya Alam (PNBP SDA) pada semester II-2024 mencapai Rp 121,1 triliun.
Ini terdiri atas pendapatan SDA migas diperkirakan mencapai Rp 65,9 triliun atau 59,9% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 dan pendapatan SDA nonmigas diperkirakan mencapai Rp 55,1 triliun atau 56,5% dari target.
"Secara keseluruhan total pendapatan SDA sampai dengan akhir tahun 2024 diperkirakan akan mencapai Rp 235,5 triliun atau 113,4% dari APBN tahun 2024," tulis Kemenkeu dalam laporan realisasi semester I dan Prognosis Semester II APBN 2024, dikutip Jumat (12/7).
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Insentif Kepabeanan Tembus Rp 52,48 Triliun pada Semester I-2024
Kinerja pendapatan PNBP SDA sangat dipengaruhi oleh perkembangan harga komoditas terutama minyak bumi, mineral, dan batubara.
Tren perlambatan harga komoditas pada semester I tahun 2024 diperkirakan akan berlanjut pada semester II tahun 2024 yang memberikan dampak langsung pada perlambatan Pendapatan SDA, baik migas maupun nonmigas.
Selain itu, potensi lebih rendahnya lifting migas pada semester II tahun 2024 juga akan memberikan kontribusi pada potensi menurunnya pendapatan.
Dalam rinciannya, pendapatan SDA Migas pada semester II tahun 2024 diperkirakan relatif moderat terutama dipengaruhi oleh fluktuasi ICP dan lifting migas.
Rata-rata ICP (Indonesian Crude Oil Price) hingga akhir tahun 2024 diperkirakan sekitar US$ 79-US$ 85 per barel, atau berada pada kisaran asumsi APBN tahun 2024 sebesar US$82 per barel.
Sementara itu, pendapatan SDA Nonmigas pada semester II tahun 2024 diperkirakan akan relatif stabil terutama didukung oleh pendapatan SDA pertambangan minerba melalui peningkatan volume produksi batubara yang sampai akhir tahun 2024 diperkirakan akan mencapai 710 juta ton atau lebih tinggi dari asumsinya pada APBN tahun 2024 sebesar 694,5 juta ton.
Baca Juga: Setoran Dividen BUMN ke Kas Negara Capai Rp 60,1 Triliun hingga Semester I-2024
Namun demikian, sektor pertambangan minerba masih akan menghadapi tantangan akibat tren moderasi HBA (Harga Batubara Acuan). Sampai dengan akhir tahun 2024, proyeksi HBA 2024 diperkirakan akan mencapai sekitar US$ 133,5.
Selain itu, pendapatan SDA Kehutanan Semester II tahun 2024 diperkirakan akan didukung oleh pendapatan dari produksi kayu bulat dan optimalisasi upaya penagihan piutang PNBP sektor kehutanan.
Pendapatan SDA Kelautan dan Perikanan diperkirakan masih akan didorong oleh peningkatan volume produksi kapal perikanan dengan izin pusat.
Selanjutnya, pendapatan SDA Panas Bumi masih akan didukung oleh peningkatan Pendapatan Pengusahaan Panas Bumi yang berasal dari meningkatnya Setoran Bagian Pemerintah (SBP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News