kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Kemenhub pastikan proyek strategis nasional tetap jadi prioritas


Selasa, 03 Agustus 2021 / 19:27 WIB
Kemenhub pastikan proyek strategis nasional tetap jadi prioritas
ILUSTRASI. Foto udara proyek pembangunan Simpang Susun Cileunyi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (6/2/2021). Kemenhub pastikan proyek strategis nasional tetap jadi prioritas


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Perhubungan memastikan Proyek Strategis Nasional (PSN) akan tetap jadi prioritas.

Oleh karena itu, pengerjaannya akan tetap dilalukan selama pandemi virus corona (Covid-19). Terutama bagi proyek yang saat ini sedang berjalan seperti Kereta Cepat Ringan (LRT) dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Untuk PSN tetap jadi prioritas, apalagi yang sudah berjalan namun dengan penyesuaian," ujar Juri Bicara Menteri Perhubungan Adita Irawati saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (3/8).

Baca Juga: Ekonom Celios: Proyek infrastruktur akan terdampak pandemi Covid-19

Adita juga mengungkapkan target operasional bagi PSN tersebut masih tidak bergeser. Meski begitu, upaya evaluasi terus dilakukan secara berkala. "Soal target waktu diharapkan bisa sesuai target sambil terus dilakukan evaluasi terhadap progress secara reguler," terang Adita.

Sebagai informasi, sebelumnya LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2022 mendatang. Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pun sempat meninjau dan menjajal moda transportasi tersebut.

Asal tahu saja, akibat pandemi Covid-19 Kemenhub telah melakukan 4 kalo perubahan fokus atau refocusing anggaran. Total anggaran yang dihemat mencapai Rp 14,2 triliun.

Selanjutnya: Sinergi Antar Pemangku Kepentingan Dibutuhkan Demi Kemajuan Riset Industri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×