kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemendikbud teken 149 skema sertifikasi nasional LSP P1 PTV


Kamis, 25 Maret 2021 / 20:28 WIB
Kemendikbud teken 149 skema sertifikasi nasional LSP P1 PTV
ILUSTRASI. Skema sertifikasi nasional LSP P1 Pendidikan Tinggi Vokasi.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

"Nah yang kami lakukan untuk memastikan hal tersebut adalah emang dengan link and match, mulai dari proses seleksi anak-anak ini misal SMP atau SMA masuk ke Poltek kita sudah sama-sama dengan politeknik yang kita kerjasama melakukan seleksi bersama. Lalu ketika mereka ada di sekolah di masa kuliahnya kurikulum-kurikulum ya sudah kita rancang bersama," jelasnya.

Sofyan Rohidi Direktur Eksekutif Forum Human Capital Indonesia (FHCI) menyampaikan pihaknya sudah mengimplementasikan program magang mahasiswa bersertifikat sejak 2018. Total sudah lebih dari 22.000 peserta magang yang tersebar di seluruh BUMN.

"Kita sudah melibatkan 354 perguruan tinggi negeri atau swasta se Indonesia, 30% nya adalah vokasi," kata Sofyan.

Program sertifikasi sertifikasi tersebut mberikan dua macam sertifikat, yaitu sertifikat industri dan sertifikat kompetensi. Dalam program tersebut peserta magang bekerja seperti layaknya karyawan dan diberikan uang saku. Sofyan mengungkapkan, dalam materi magang dikedepankan aspek behavior tak hanya skill knowledge saja.

Baca Juga: Bekal daftar SBMPTN, ini 50 universitas terbaik Indonesia versi Webometrics 2021

"Kita ingin mereka itu bukan hanya hadir sebagai bintang IPK, tapi juga bintang dalam berbisnis berorganisasi dan lainnya. Untuk majukan talent muda Indonesia," kata Sofyan.

Plt Direktur Bina Standarisasi, Kompetensi dan Pelatihan Kerja, Kementerian Ketenagakerjaan, Muchtar Azis mengingatkan, sertifikasi merupakan bentuk pertaruhan. Maka Lembaga Sertifikasi harus dapat menunjukkan bahwa mereka merupakan lembaga yang kredibel.

"Ketika lembaga sertifikasi tidak bisa membuktikan dirinya sebagai sebuah lembaga yang kredibel maka udah ancur reputasi," kata Muchtar.

Maka diharapkan proses sertifikasi yang dilakukan nantinya dapat berjalan secara kredibel. Baik dari asesor hingga proses didalamnya. Berkaca dari hal tersebut peran BNSP jadi sangat penting. Dimana BNSP harus melakukan pengawalan sertifikasi secara nasional.

Selanjutnya: Perkuat transaksi elektronik, sekarang bayar tiket DAMRI bisa pakai DANA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×