Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelangkaan minyak goreng di pasar masih menjadi fokus pemerintah. Kementerian Perdagangan (Kemendag) pun memastikan ketersediaan minyak goreng terus berjalan, walaupun ada distributor yang menimbun ketika proses distribusi.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) menjelaskan, pihaknya tidak peduli dengan penimbunan, dan jangan sampai barang bukti penimbunan diberi garis polisi, yang malah menyebabkan barang tersebut tidak bisa distribusikan ke masyarakat.
Terlebih, saat ini masyarakat sedang membutuhkan pasokan minyak goreng, yang dianggap mulai langka.
“Dirjen PDN itu yang memastikan ketersediaan di pasar, makannya jangan di-police line. Bikin berita acara dan segera distribusikan, segera kirim ke masyarakat. Kenapa pula harus menunggu disegel, udah ditimbun nanti disegel, gak peduli saya, bikin berita acara akan segera distribusikan karena ini dalam ranah berproses ya saya distribusikan sendiri,” kata Oke dalam Business Talk Kompas TV, Selasa (22/2).
Dia menambahkan, perbaikan distribusi minyak goreng di masyarakat juga akan dilakukan segera. Oke menegaskan, apabila distribusi belum berjalan dengan baik, maka pemerintah akan mengambil alih distribusinya.
Baca Juga: Jadi Penggerak Ekonomi Daerah, Mendag Resmikan Tiga Pasar Rakyat di Jawa Tengah
Bahkan, saat ini sudah ada 26 pasar yang dipasok langsung oleh pemerintah, untuk memotong rantai distribusi agar masyarakat dapat dengan cepat mendapatkan minyak goreng.
Saat ini Kemendag juga bekerjasama dengan distributor level empat untuk dinaikkan menjadi distributor level satu agar bisa berhubungan langsung dengan perusahaan minyak goreng.
“Kalau tidak diperpendek, kalau tidak ada pun pemerintah sekarang sudah menugaskan BUMN untuk langsung memasok di 110 pasar. Kami targetkan dalam minggu ini tuh sudah berjalan. targetnya masyarakat yang harus segera dapat, pedagang yang harus segera dapat, rantai distribusi ini tadi apabila ada yang ganjalan saya hilangkan itu,” lanjut Oke.
Dalam kesempatan tersebut, Kemendag sudah menggandakan pasokan minyak goreng secara nasional, yang biasanya kebutuhannya sekitar 327 juta liter per bulannya atau 10 juta-11 juta liter per harinya, sekarang digandakan menjadi rata-rata 20 juta liter per harinya.
Dalam catatannya, dari tanggal 14-21 Februari, minyak goreng sudah digelontorkan ke berbagai provinsi, ke seluruh pelosok Indonesia yang mencapai 146 juta liter. Dalam pantauannya, pasokan minyak goreng tersebut sudah tiba di tempat penampungan.
Baca Juga: Kemendag akan Potong Rantai Distribusi Migor Dalam Negeri
“Artinya ini bendungan nya itu udah penuh, permasalahannya kenapa belum nyampe turun tidak merata itu kan tidak merata. Nah ini yang sedang kita turunkan tim untuk melihat aliran irigasi ini ada yang mandek,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pihaknya sedang memperlancar dan juga sedang disiapkan untuk langsung memotong rantai distribusi karena alirannya irigasinya tidak beres.
“Kami coba alirkan langsung dengan skema penugasan dengan tetap menjaga harga eceran tertinggi ke pasar-pasar tradisional,” pungkas Oke.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News