kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Kemendag Akan Mengerek Pungutan Ekspor Sawit, Ini Respons Gapki


Kamis, 17 Maret 2022 / 18:46 WIB
Kemendag Akan Mengerek Pungutan Ekspor Sawit, Ini Respons Gapki
ILUSTRASI. Pekerja memanen kelapa sawit di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/07). Kemendag Akan Mengerek Pungutan Ekspor Sawit, Ini Respons Gapki.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli

Jadi kalau kita lihat harga hari ini, maka iuran BPDPKS dan biaya keluar dari US$375 menjadi US$675. Dengan pungutan itu akan dapat keekonomiannya dimana akan lebih untuk untuk menjual dalam negeri," kata Lutfi dalam Raker bersama Komisi VI DPR RI.

Melalui mekanisme pasar, Lutfi berharap dapat menjaga kestabilan pasokan minyak goreng kepada masyarakat secara nasional.

Baca Juga: Ada DMO Sawit, Begini Dampaknya ke Saham-saham Emiten CPO

Disinggung DPR mengenai dampak kenaikan pungutan ekspor terhadap pekebun sawit, Lutfi menyebut memang tidak dapat dihindari.

"Dalam merumuskan aturan ini, musti sama-sama nggak bisa kita menang semuanya. Kalau kita mau membereskan rakyatnya, yang 8 juta petani musti ngalah, petani kemarin itu sebenarnya 1.200 sudah happy, harga ini sudah naik menjadi 3.500 bahkan lebih 4.200 bahkan. Jadi ini kita musti sama-sama nggak bisa musti menang sendiri," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×