kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Kemdag siapkan roadmap untuk dongkrak nilai perdagangan Indonesia-AS


Senin, 06 Agustus 2018 / 21:24 WIB
Kemdag siapkan roadmap untuk dongkrak nilai perdagangan Indonesia-AS
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kunjungan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita ke Amerika Serikat dalam rangka mendiskusikan fasilitas generalised system preference (GSP) membuahkan upaya membangun roadmap untuk meningkatkan nilai perdagangan Indonesia-AS. Targetnya akan ada peningkatan nilai perdagangan antar kedua negara hingga US$ 50 miliar.

Enggar menyatakan dialog tersebut terjadi antaranya dengan Wilbur Ross, Menteri Perdagangan Amerika Serikat. "Kami berdua sepakat nilai perdagangan kedua negara terlalu rendah, hanya US$ 28 miliar. Jadi saya propose kita tingkatkan up to US$ 50 miliar, dan untuk itu mari kita buat roadmap," kata Enggar, Senin (6/8).

Enggar melanjutkan, Kemdag telah menemui Ketua Kamar Dagang Industri (Kadin) agar lembaga tersebut dapat berkorelasi dengan Kementerian Perdagangan AS. Namun ia tidak merinci detil roadmap tersebut.

Terkait perundingan GSP, menurut Enggar pertemuannya dengan Robert Lightizer selaku United States Trade Representative (USTR) telah meluruskan keberatan yang sebelumnya disampaikan oleh AS.

"Seluruh list keberatan mereka sudah diselesaikan juga oleh tim teknis tim negosiasi dari kementerian dan lembaga. Lightizer katakan dia sangat happy dan segera akan dilaporkan ke Presiden Trump," kata Enggar.

Setelah melakukan langkah konkrit untuk menyesuaikan permintaan AS, kini Enggar menyerahkan keputusan GSP pada pihak AS. Namun ia meminta AS untuk mempertimbangkan Indonesia sebagai mitra dagang strategis yang berdasarkan basis saling percaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×