Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mendorong Presiden Prabowo Subianto untuk menggali potensi penerimaan pajak yang saat ini tidak tersentuh.
Peneliti FITRA, Gurnadi Ridwan mengatakan Prabowo tidak boleh hanya berburu di kebun binatang untuk mengumpulkan penerimaan pajak.
"Prabowo-Gibran harus membuat strategi pendapatan, tidak hanya berburu di kebun binatang, misalnya mengejar pajak pertambahan nilai (PPN)," ujar Gurnadi dalam Konferensi Pers, Selasa (22/10).
Menurut Gurnadi, saat ini sebenarnya instrumen perpajakan di Indonesia sudah cukup baik, namun hanya menunggu eksekusi dan komitmen presiden terpilih.
Baca Juga: Sri Mulyani Jadi Menkeu Lagi, Badan Penerimaan Negara hanya Jadi Wacana?
Gurnadi menyebut, di tengah ruang fiskal yang semakin sempit dan kebutuhan anggaran yang besar, maka Prabowo harus mampu meningkatkan tax ratio Indonesia.
"Di tengah ruang fiskal dan soal janji politik yang tinggi, nampaknya perlu memperhatikan bagaimana Prabowo melihat dari sisi pendapatan," katanya.
Selama ini, kata Gurnadi, orang-orang kaya yang secara ekonomi lebih mapan justru sering kali diberi relaksasi pajak. Ini berbeda dengan kelompok menengah yang justru terbebani dengan pungutan pajak dan pungutan lain.
"Terakhir dua periode Jokowi itu ada namanya tax amnesty. Tetapi disisi lain juga masyarakat yang kecenderungannya itu berkutat pada kebutuhan konsumsi cenderung mengalami peningkatan soal pajak dan sebagainya," imbuh Gurnadi.
Selanjutnya: Prabowo Melantik Penasihat, Utusan dan Staf Khusus Presiden, Ini Daftarnya
Menarik Dibaca: Resep Pecel Lele Sambal Lamongan Pedas, Bikin Ngiler dan Lapar Terus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News