kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kebutuhan uang pada Ramadan 2014 naik Rp 118 T


Kamis, 26 Juni 2014 / 15:58 WIB
Kebutuhan uang pada Ramadan 2014 naik Rp 118 T
ILUSTRASI. Pedagang menyiapkan kebutuhan pokok yang dijual di pasar Senen, Jakarta, Rabu (14/9/2022). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Bank Indonesia menyiapkan uang tunai sebesar Rp 118,5 triliun untuk mencukupi kebutuhan saat Ramadan dan Idul Fitri. Kebutuhan uang tunai tahun ini diperkirakan naik 14,9% dibandingkan realisasi Ramadan dan Idul Fitri tahun lalu yang sebesar Rp 103,2 triliun.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Lambok Antonius Siahaan mengatakan, beberapa hal yang mempengaruhi kenaikan outflow kebutuhan uang adalah pembayaran gaji ke-13 untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI)/ Polri yang dilakukan pada Juli 2014.

Selain itu periode awal Ramadan bersamaan dengan liburan anak sekolah serta jumlah hari libur lebaran yang berjumlah enam hari atau lebih lama dibandingkan libur lebaran tahun 2013 lalu yang hanya lima hari. 

Lebih lanjut Lambok merinci, sebanyak 91,8% dari uang yang disediakan adalah uang pecahan besar atau Rp 20.000 ke atas atau setara dengan Rp 108,8 triliun. Jumlah ini meningkat 14% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun 2013 yang mencapai Rp 95,5 triliun. Sementara itu sisanya sebanyak 8,2% adalah uang pecahan kecil yang diproyeksikan mencapai Rp 9,6 triliun. Jumlah ini meningkat 25,6% dibandingkan realisasi periode yang sama pada 2013 lalu yang mencapai Rp 7,7 triliun.

"Persediaan uang tunai Bank Indonesia mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan atau perbankan terhadap uang tunai periode Ramadan dan Idul Fitri 2014," jelas Lambok di Gedung BI, Jakarta, Kamis (26/6). Distribusi uang tunai jelang Ramadan dan Lebaran tahun ini sebanyak 30,6% akan mengalir ke wilayah pusat atau di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Sementara itu yang mengalir ke Sumatera Utara dan Nangroe Aceh Darussalam hanya sebesar 5,8%.

Uang tunai yang mengalir ke wilayah Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau dan Jambi sebanyak 8,2%. Untuk wilayah Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung dan Sumatera Selatan, bank sentral menyalurkan sebanyak 5,6%.

Untuk di Jawa Barat dan Banten, uang tunai yang mengalir sebanyak 7,8 % dari ketersediaan uang Bank Indonesia. Uang tunai yang mengalir ke wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebanyak 11,7%, sementara untuk Jawa Timur uang yang beredar sebesar 11,4%. Sementara untuk Bali dan Nusa Tenggara sebesar 3,7%, untuk Kalimantan sebesar 7,7% dan Sulawesi, Maluku dan Papua, uang yang akan beredar periode ramadan dan idul fitri juga sebanyak 7,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×