kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kata Wapres Ma'ruf Amin terkait kenaikan premi BPJS Kesehatan


Jumat, 01 November 2019 / 22:40 WIB
Kata Wapres Ma'ruf Amin terkait kenaikan premi BPJS Kesehatan


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai kenaikan premi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik kepada seluruh warga negara. 

"Ya kebijakan pemerintah itu kan menanggulangi pelayanan pada orang miskin. Itu sudah dilaksanakan," kata Ma'ruf di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (1/11). 
Ma'ruf menambahkan iuran BPJS sedianya merupakan upaya pemerintah menyediakan layanan kesehatan berkualitas dengan cara berkolaborasi bersama masyarakat. 

Sebab, melalui iuran BPJS, masyarakat yang sehat bisa membantu masyarakat yang sakit lantaran belum menggunakan iurannya untuk berobat. 

Baca Juga: Dapat dana Rp 14 triliun, BPJS Kesehatan akan lunasi tunggakan ke Rumah Sakit

"Sebab kala orang iuran BPJS itu kan untuk dirinya sendiri. Yang tidak miskin itu untuk dirinya sendiri. Andai kata dirinya tidak memerlukan, sehat terus, juga untuk menolong orang lain. Artinya BPJS itu bentuk layanan sosial baik dari pemerintah maupun masyarakat," ujar Ma'ruf. 

"Oleh karena itu anggap saja BPJS itu perpaduan bantuan pemerintah untuk menanggulangi mereka yang miskin dan tolong menolong sesama warga bangsa yang punya kelebihan. Jadi sehingga itu membangun kehidupan yang harmonis," lanjut dia. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menaikkan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sebesar 100% pada Kamis (24/10). Kenaikan iuran itu berlaku bagi Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) dan peserta bukan pekerja. 

Baca Juga: Tren pemangkasan suku bunga, sukses bawa rupiah menguat sepekan

Adapun aturan tersebut tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan. 

"Untuk meningkatkan kualitas dan kesinambungan program jaminan kesehatan perlu dilakukan penyesuaian beberapa ketentuan dalam Peraturan presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan," ujar Jokowi dalam Perpres No.75 Tahun 2019. 

Kemudian, penjelasan mengenai kenaikan iuran BPJS Kesehatan sebesar 100% terangkum dalam Pasal 34 Perpres Nomor 75 Tahun 2019. 

Baca Juga: Ini kata ekonom Bank Permata soal inflasi oktober 2019

Dalam pasal tersebut, dijelaskan bahwa besar iuran yang harus dibayarkan sebesar Rp 42.000 per bulan untuk kelas III, sebesar Rp 110.000 per bulan untuk kelas II, dan sebesar Rp 160.000 per bulan untuk kelas I. 

Sementara itu, Kepala Humas BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma'ruf menyampaikan bahwa kenaikan iuran tersebut akan berlaku mulai 1 Januari 2020. "Untuk (kelas) mandiri akan berlaku di 1 Januari 2020, dengan penyesuaian sebagaimana dalam Perpres dimaksud. 

Kelas I dari Rp 80.000 menjadi Rp 160.000, kelas II dari Rp 51.000 menjadi Rp 110.000, dan kelas III dari Rp 25.500 menjadi Rp 42.000," ujar Iqbal saat dihubungi Kompas.com, Rabu (30/10). (Rakhmat Nur Hakim)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Premi BPJS Kesehatan Naik, Ini Kata Wapres Ma'ruf Amin"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×