kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.934   1,00   0,01%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Kata ekonom IKS perihal kesepakatan burden sharing pemerintah dan BI


Senin, 06 Juli 2020 / 22:19 WIB
Kata ekonom IKS perihal kesepakatan burden sharing pemerintah dan BI
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani berjalan memasuki ruangan untuk mengikuti rapat kerja tertutup dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (6/7/2020). Rapat itu membahas surat menteri keuangan terkait perkembangan skema burden sharing


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

“Ini wajar dalam kondisi resesi, karena kombinasi kebijakan fiskal dan moneter yang ekspansif dibutuhkan untuk dorong pertumbuhan ekonomi,” Kata Eric saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (6/7).

Baca Juga: Perry Warjiyo: Burden sharing tak akan terlalu bebani neraca keuangan BI

Untuk itu, Eric juga melihat dampak positif dari skema tersebut dinilai dapat membantu pemerintah utntuk memenuhi target pembiayaan anggaran. Selain itu, injeksi uang ke perekonomian pembelian SBN oleh BI diharapkan juga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sedangkan jika dilihat dari dampak negatifnya, Eric menilai, para investor tentu akan melihat berkurangnya independensi BI dalam pembuatan kebijakan moneter karena telah mengakomodasi keinginan pemerintah yang terus menaikkan budget defisit dan target penerbitan SBN.

“Kalau dilihat dampak inflasionernya juga ada, tapi saya pikir relatif kecil dan bisa dikendalikan BI. Jika tekanan inflasi karena kebijakan ini meningkat, BI bisa menjual kembali SBN yang dipegangnya di pasar sekunder (jika BI jual SBN, berarti BI menarik uang dari market),” Tandasnya.

Untuk itu, Pemerintah harus menjaga betul jangan sampai budget deficit terus membengkak ketika penggunaan budget yang ada belum optimal.

Adapun besaran angka yang sudah disepakati tersebut perlu dipenuhi oleh BI. Alias jangan dinaikkan lagi.

“Jangan sampai BI terlihat berkurang independensinya karena berusaha mengakomodasikan keinginan pemerintah,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×