kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kata ekonom CORE soal survei Danareksa yang menunjukkan optimisme konsumen berkurang


Minggu, 02 Februari 2020 / 23:08 WIB
Kata ekonom CORE soal survei Danareksa yang menunjukkan optimisme konsumen berkurang
ILUSTRASI. Hasil riset Danareksa Research Institute (DRI) menunjukkan optimisme konsumen pada Januari 2020 menurun. KONTAN/Baihaki/27/10/2019


Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil riset Danareksa Research Institute (DRI) menunjukkan optimisme konsumen pada Januari 2020 menurun. Hal ini ditunjukkan oleh Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada awal tahun tersebut yang sebesar 102,5 atau terkontraksi 2,5% dari hasil survei bulan sebelumnya yang sebesar 104,9.

Menurut Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy, penurunan optimisme konsumen pada awal tahun merupakan hal yang wajar dan sesuai dengan pola historis. "Karena biasanya di bulan Desember masyarakat sudah mengeluarkan banyak pendapatannya untuk konsumsi. Jadi, di Januari mereka akan mulai menabung dan membayar cicilan," kata Yusuf kepada Kontan.co.id, Minggu (2/2).

Baca Juga: Danareksa Research: Optimisme konsumen menurun pada Januari 2020

Selain pola historis, Yusuf juga melihat penurunan ini disebabkan oleh adanya kekhawatiran dari masyarakat akan penurunan daya beli karena adanya tekanan inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga seperti tarif BPJS Kesehatan, tarif tol di beberapa ruas kendaraan di Indonesia, dan kenaikan cukai rokok.

Sementara dari sisi global, Yusuf melihat adanya penurunan optimisme konsumen akibat faktor ketidakpastian global yang dipicu oleh wabah virus Korona. Menurutnya, ini bisa menurunkan optimisme konsumen khususnya di kelompok pengeluaran Rp 5 juta ke atas.

Baca Juga: Properti dan Tambang Bakal Moncer di Tahun Tikus Logam, Ini Saham Rekomendasi Analis

Untuk selanjutnya, Yusuf memperkirakan bahwa pada bulan Februari optimisme konsumen akan membaik. Hal ini juga didorong oleh asumsi program pemerintah yang diprediksi mulai efektif berjalan. "Seperti bantuan sosial (bansos) dan dana desa)," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×