kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.247   27,00   0,17%
  • IDX 6.920   22,11   0,32%
  • KOMPAS100 1.009   6,91   0,69%
  • LQ45 774   3,03   0,39%
  • ISSI 226   2,38   1,06%
  • IDX30 399   2,00   0,50%
  • IDXHIDIV20 463   1,66   0,36%
  • IDX80 113   0,80   0,71%
  • IDXV30 115   1,48   1,31%
  • IDXQ30 129   0,54   0,42%

Kasus korupsi bioremediasi Chevron mulai diadili


Kamis, 20 Desember 2012 / 12:12 WIB
Kasus korupsi bioremediasi Chevron mulai diadili
ILUSTRASI. Bagi peserta yang lolos Prakerja, segera beli pelatihan pertama untuk mendapat insentif Rp 600.000 selama 4 bulan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Edy Can

JAKARTA. Kasus korupsi proyek bioremediasi PT Chevron Pacific Indonesia mulai disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Dalam persidangan ini, jaksa mendakwa lima terdakwa merugikan negara hingga US$$ 9,9 juta.

Kelima terdakwa terdiri dari tiga pegawai Chevron dan dua dari perusahaan rekanan. Tiga pegawai Chveron yakni Endah Rumbiyanti, Widodo, dan Kukuh Kertasafari. Sementara dua orang lagi Direktur perusahaan kontraktor PT Green Planet Indonesia (GPI) Ricksy Prematuri dan  Direktur PT Sumigita Jaya Herlan.

Kelima tersangka didakwa secara terpisah, dalam berkas perkara yang berbeda. Dari lima tersangka, sejauh ini baru Kukuh yang sudah dibacakan dakwaannya. Jaksa menuding Kukuh telah melanggar pasal 2 dan pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi.

Jaksa Sugeng Sumarno menyatakan, Kukuh sebagai kordinator tim penanganan isu lingkungan di Chevron. "Saudara terdakwa bertanggung jawab atas proses pelaksanaan proyek bioremediasi yang dananya berasal dari keuangan negara melalui mekanisme cost recovery," kata Sugeng.

Kasus dugaan korupsi ini berawal dari adanya perjanjian antara BP Migas dengan Chevron. Pada perjanjian tersebut juga ada pembagian yang mengatur mengenai biaya untuk melakukan bioremediation atau disebut cost recovery.

Ternyata, kegiatan bioremediation tersebut tidak dilaksanakan dua perusahaan swasta yang ditunjuk Chevron yaitu PT Green Planet Indonesia dan PT Sumigita Jaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×