Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah kasus terinfeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia terus bertambah. Pemerintah mengumumkan tambahan 8 orang lagi yang terinfeksi virus corona sehingga total menjadi 27 orang yang terinfeksi hingga Selasa (10/3).
Dengan penambahan ini, pemerintah terus melakukan contact tracing atau penelusuran kontak untuk mengatasi penyebaran virus ini.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Bertambah 8, kini ada 27 orang terinfeksi corona di Indonesia
"Tracing menjadi penting karena kebanyakan (covid-19) ini menular dekat," ujar Juru Bicara Penanganan Wabah Virus Corona Achmad Yurianto, Selasa (10/3).
Sebelumnya, Achmad menyampaikan contact tracing menjadi cara untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Pasalnya, dengan melakukan contact tracing, maka kasus positif yang menjadi sumber penyebaran bisa ditemukan dan akan segera diisolasi.
Bila sumber penularan tidak ditemukan, maka sumber tersebut bisa menyebarkan covid-19 ke masyarakat sekitar.
Dia menjelaskan, kasus-kasus covid-19 yang ditemukan hingga saat ini merupakan pengembangan dari contact tracing yang dilakukan.
Tak hanya melakukan tracing atas penyebaran dari kasus pertama, kasus covid-19 karena imported case atau yang dibawa dari negara lain akan tetap ditelusuri untuk mencari tahu dengan siapa saja orang tersebut sudah melakukan kontak.
Baca Juga: Pemerintah pastikan alat pelindung diri penanganan corona mencukupi
Achmad menambahkan, pemerintah akan tetap melakukan pengawasan di pintu-pintu masuk ke Indonesia. "Health alert card menjadi penting karena banyak yang masuk dengan gejala yang minimal," ujar Achmad.
Achmad menerangkan, health alert card pun berfungsi untuk mencegah penyebaran covid-19. Pasalnya, bisa jadi orang yang sudah terpapar covid-19 tidak terdeteksi oleh thermal scanner karena masih dalam masa inkubasi atau sudah ada gejala ringan tetapi di bawah pengaruh obat.
Baca Juga: Wah, sudah tiga hari berturut-turut tidak ada kasus baru corona di luar Hubei
Terkait dengan fasilitas Laboratorium Balitbangkes, Achmad pun optimistis, Balitbangkes tidak memiliki kendala untuk memeriksa covid-19 di Indonesia.
Apalagi, pemerintah pun sudah menambah 10.000 unit polymerase chain reaction (PCR) untuk memeriksa pasien yang terduga corona.
Baca Juga: Xi kunjungi Wuhan, media pemerintah: Kemenangan atas corona sudah di depan mata
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News