kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.709.000   5.000   0,29%
  • USD/IDR 16.330   130,00   0,79%
  • IDX 6.531   151,00   2,37%
  • KOMPAS100 953   27,09   2,93%
  • LQ45 747   21,97   3,03%
  • ISSI 201   5,17   2,64%
  • IDX30 389   10,56   2,79%
  • IDXHIDIV20 468   12,14   2,66%
  • IDX80 108   3,10   2,95%
  • IDXV30 111   2,75   2,54%
  • IDXQ30 128   3,35   2,70%

Karakter bisnis BUMN berbeda, perlu orang dengan visi masa depan


Senin, 29 Juni 2020 / 14:16 WIB
Karakter bisnis BUMN berbeda, perlu orang dengan visi masa depan
ILUSTRASI. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat meninjau pencegahan virus Corona (Covid-19) di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2020). melalui kegiatan pembersihan untuk mencegah penyebaran virus covid-19 yakni dengan melakukan penyemp


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Terpisah, ekonom yang juga dosen Perbanas Institute Piter Abdullah menilai, langkah Erick dalam memilih talent di BUMN sudah sesuai, jika prioritas diberikan kepada tenaga profesional.

Tapi, Pieter memberikan sedikit catatan. Setiap penunjukan pejabat di BUMN harus sesuai dengan karakter perusahaan dan kebutuhan bisnis di masa depan, juga memiliki wawasan yang mumpuni.

Baca Juga: Menteri BUMN Erick Thohir bakal terus pangkas jumlah BUMN, disisakan 70 BUMN saja!

Karena, karakteristik BUMN dan swasta sangat berbeda. Bisa berhasil di swasta, tapi tantangan di BUMN selalu lebih berat.

Misal, keberhasilan dalam mengelola satu perusahaan rintisan belum tentu menjadi jaminan dan akan mampu memimpin BUMN, karena karakteristik BUMN yang unik, membutuhkan pengalaman dan wawasan.

“Memberi kesempatan kpd professional saya kira itu sudah dan selama ini dilakukan, memang seharusnya begitu. Pengelolaan BUMN harus diberikan kepada para professional,” ujar Piter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×