kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.605.000   16.000   0,62%
  • USD/IDR 16.770   -8,00   -0,05%
  • IDX 8.538   -46,87   -0,55%
  • KOMPAS100 1.181   -4,39   -0,37%
  • LQ45 845   -3,52   -0,41%
  • ISSI 305   -2,17   -0,71%
  • IDX30 436   -0,64   -0,15%
  • IDXHIDIV20 511   0,73   0,14%
  • IDX80 132   -0,80   -0,61%
  • IDXV30 138   -0,07   -0,05%
  • IDXQ30 140   0,34   0,25%

Kantongi nomor kontak, Polisi buru provokator kerusuhan Ambon


Senin, 12 September 2011 / 15:07 WIB
Kantongi nomor kontak, Polisi buru provokator kerusuhan Ambon
ILUSTRASI. Benarkah UU Cipta Kerja tingkatkan produktivitas nasional?


Reporter: Yudo Winarto | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Menteri koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, menegaskan, pihak berwajib terus melakukan pengejaran terhadap orang yang diduga provokator dalam kerusuhan Ambon. Polisi telah mengantongi nomor telepon seluler yang dipakai orang yang diduga provokator tersebut untuk menyebarkan isu.

Djoko membeberkan, berdasarkan informasi yang diterima dari Kapolda Ambon, bentrokan bermula dari kecelakaan murni. Ternyata korban kecelakaan meninggal dunia. "Kebetulan meninggal di tempat kelompok yang lain. Itulah yang kemudian menimbulkan isu-isu yang tidak baik melalui pesan singkat di ponsel," katanya.

Dirinya mengakui, ajakan atau pesan melalui teknologi komunikasi seperti pesan singkat atau melalui jejaring sosial tidak dapat dicegah. Makanya dirinya mengimbau masyarakat untuk dapat mencerna setiap informasi yang diterimanya.

"Masyarakat harus memiliki daya tangkal, apa benar diajak untuk bakar-bakar toko. Saya sampaikan kepada Gubernur dan tokoh-tokoh masyarakat, tolong sampaikan kepada masyarakat jangan terlalu mudah diajak atau diprovokasi" katanya.

Djoko pun berkesimpulan, bentrokan di Ambon harus segera ditanggulangi supaya tidak berlarut-larut. Pemerintah pun telah memutuskan untuk mendatangkan kekuatan keamanan dari Makassar dan Surabaya supaya bentrokan tidak meluas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×