Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengusulkan pemerintah membentuk lembaga yang mengelola dana investasi negara. Ketua Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulistio beralasan lembaga ini bisa mendukung investasi strategis pemerintah di luar negeri.
Lembaga investment fund ini seperti Khazanah milik pemerintah Malaysia dan Temasek milik Singapura. Menurut Suryo, pemerintah tidak boleh menjadi penonton saja sementara lembaga-lembaga serupa di luar negeri mengakuisisi aset-aset terbaik bangsa, seperti perbankan, telekomunikasi, pertambangan dan perkebunan.
Dia mencontohkan penggunan dana Indonesian Investment Fund ini melalui Bulog misalnya untuk mengakuisisi perkebunan kedelai atau gula di Brazil atau PT Pertamina membeli kilang minyak ataupun PT Aneka Tambang mengambil alih smelter yang dapat mengolah hasil tambang dalam negeri. "Perlu kami laporkan bahwa dengan terjadi kelesuan ekonomi global saat ini maka banyak aset strategis di beberapa negara Eropa yang sangat menarik untuk diakusisi," jelasnya.
Suryo menjelaskan, dana investasi ini bukan meniadakan investasi di dalam negeri namun semata-mata untuk memanfaatkan peluang-peluang investasi di luar negeri yang sangat strategis, relatif murah dan menguntungkan bagi kepentingan bangsa. Sebab, dia beralasan Indonesia sudah masuk ke dalam kancah pasar bebas, baik secara regional maupun global. Menurutnya, pasar bebas lebih banyak menguntungkan pihak lain ketimbang Indonesia.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merespon usulan dari Kadin ini. Menurutnya, usulan ini relevan untuk dijalankan. "Saya meminta menteri untuk meresponya," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News