kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.445   1,00   0,01%
  • IDX 7.886   84,28   1,08%
  • KOMPAS100 1.105   15,66   1,44%
  • LQ45 799   5,45   0,69%
  • ISSI 270   3,79   1,42%
  • IDX30 414   3,13   0,76%
  • IDXHIDIV20 481   3,65   0,76%
  • IDX80 121   0,81   0,67%
  • IDXV30 133   1,45   1,10%
  • IDXQ30 134   1,23   0,93%

Kadin minta pemerintah bentuk "Temasek" Indonesia


Selasa, 02 Oktober 2012 / 16:25 WIB
Kadin minta pemerintah bentuk
ILUSTRASI. Guru honorer meneken dokumen buku tabungan bank BNI saat pencairan bantuan subsidi upah (BSU) di Lhokseumawe, Aceh, Kamis (26/11/2020). Besaran nilai BSU tahun ini dinilai tak cukup mengerek daya beli masyarakat.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengusulkan pemerintah membentuk lembaga yang mengelola dana investasi negara. Ketua Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulistio beralasan lembaga ini bisa mendukung investasi strategis pemerintah di luar negeri.

Lembaga investment fund ini seperti Khazanah milik pemerintah Malaysia dan Temasek milik Singapura. Menurut Suryo, pemerintah tidak boleh menjadi penonton saja sementara lembaga-lembaga serupa di luar negeri mengakuisisi aset-aset terbaik bangsa, seperti  perbankan, telekomunikasi, pertambangan dan perkebunan.

Dia mencontohkan penggunan dana Indonesian Investment Fund ini melalui Bulog misalnya untuk mengakuisisi perkebunan kedelai atau gula di Brazil atau PT Pertamina membeli kilang minyak ataupun PT Aneka Tambang mengambil alih smelter yang dapat mengolah hasil tambang dalam negeri. "Perlu kami laporkan bahwa dengan terjadi kelesuan ekonomi global saat ini maka banyak aset strategis di beberapa negara Eropa yang sangat menarik untuk diakusisi," jelasnya.

Suryo menjelaskan, dana investasi ini bukan meniadakan investasi di dalam negeri namun semata-mata untuk memanfaatkan peluang-peluang investasi di luar negeri yang sangat strategis, relatif murah dan menguntungkan bagi kepentingan bangsa. Sebab, dia beralasan Indonesia sudah masuk ke dalam kancah pasar bebas, baik secara regional maupun global. Menurutnya, pasar bebas lebih banyak menguntungkan pihak lain ketimbang Indonesia.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merespon usulan dari Kadin ini. Menurutnya, usulan ini relevan untuk dijalankan. "Saya meminta menteri untuk meresponya," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×