kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.520   96,00   0,58%
  • IDX 8.018   -6,82   -0,08%
  • KOMPAS100 1.119   -4,76   -0,42%
  • LQ45 810   -5,10   -0,63%
  • ISSI 277   0,78   0,28%
  • IDX30 421   -2,70   -0,64%
  • IDXHIDIV20 483   -6,26   -1,28%
  • IDX80 123   -0,59   -0,48%
  • IDXV30 132   -1,73   -1,30%
  • IDXQ30 135   -1,71   -1,25%

Kadin: KUR Perumahan Bisa Menyerap 9 Juta Tenaga Kerja


Kamis, 18 September 2025 / 11:55 WIB
Kadin: KUR Perumahan Bisa Menyerap 9 Juta Tenaga Kerja
ILUSTRASI. Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie. Kadin menilai program KUR perumahan berpotensi menyerap 9 juta tenaga kerja.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menilai program Kredit Usaha Rakyat (KUR) perumahan berpotensi menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan plafon Rp 130 triliun, skema ini diperkirakan dapat menyerap hingga 9 juta tenaga kerja.

Anindya mengungkapkan, sektor konstruksi, termasuk perumahan, saat ini menyerap 8,1 juta orang atau 6% dari total tenaga kerja di Indonesia. Ia menegaskan, pembangunan rumah tak hanya memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga menggerakkan lebih dari 140 industri turunan, mulai dari semen, baja, hingga logistik.

“Setiap satu unit rumah menyerap 5–6 pekerja langsung. Dengan KUR perumahan, potensi serapan bisa mencapai 4–5 juta tenaga kerja konstruksi, dan totalnya bersama sektor pendukung hingga 9 juta pekerja,” ujar Anindya dalam keterangan resmi, Rabu (17/9/2025).

Baca Juga: Kadin Desak Moratorium Kenaikan Cukai, Soroti Ancaman Rokok Ilegal

Meski begitu, Anindya menyoroti tantangan pembiayaan di sektor ini. Tingginya biaya modal dan bunga kredit dinilai masih menjadi penghambat bagi pengembang, kontraktor, hingga pelaku usaha bahan bangunan. Karena itu, Kadin menyambut baik skema subsidi bunga melalui KUR.

Dukungan Kadin mendapat sambutan dari pemerintah. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengatakan tantangan terbesar KUR perumahan adalah percepatan penyerapan. “Targetnya bisa terserap dalam 3–4 bulan ke depan,” kata Maruarar.

Pemerintah telah menyiapkan sejumlah insentif, termasuk penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Indonesia dari 5% menjadi 4%, serta program burden sharing senilai Rp 130 triliun.

Baca Juga: Kadin: Menjaga Stabilitas Jadi Tugas Utama Menkeu Baru Purbaya Sadewa

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menambahkan, keberhasilan program sangat bergantung pada kesiapan sektor swasta. “Private sector harus mampu menyerap dan mengelola dana dengan berani sekaligus bijak,” ujarnya.

Selanjutnya: Trump Datang ke Inggris, Keir Starmer Tarik Investasi Jumbo Rp 3.000 Triliun dari AS

Menarik Dibaca: Genetika & Pola Makan Buruk Bisa jadi Penyebab Asam Urat, Cegah dengan Berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×