kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jusuf Kalla: Butuh tegas, virus corona tak bisa diajak damai


Rabu, 20 Mei 2020 / 16:07 WIB
Jusuf Kalla: Butuh tegas, virus corona tak bisa diajak damai
ILUSTRASI. Chairman of Indonesia's Red Cross and former Vice President Jusuf Kalla gestures as he talks during an interview at his office in Jakarta, Indonesia, March 19, 2020. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

“Ini bukan hanya masalah pemerintah. Semua orang di dunia ini kena, makanya harus saling mengingatkan.” ujar Ketua PMI ini. Untuk masyarakat, menurut JK ada dua cara menghadapi corona. Yaitu menghindari atau membunuhnya.

JK melanjutkan, pemerintah harus memprioritaskan penanganan kesehatan ketimbang stimulus ekonomi. “Mau pakai stimulus apapun, kita juga tidak ada dananya. Harus mengutang lagi terus. Intinya adalah menghidupkan kembali ekonomi dengan cara membunuh virus ini." imbuhnya.

Menurutnya, bila virus bisa ditangani, otomatis perekonomian akan kembali bergerak. Itu karena masyarakat bisa beraktivitas kembali secara normal.

Baca Juga: Uji coba awal sukses, Thailand ingin jadi yang pertama punya vaksin corona

Khusus untuk anak muda. JK juga punya pesan. Menurutnya, anak muda harus jalani kehidupan seperti biasa. Soalnya menurut dia, banyak cara kreatif untuk jalani kehidupan di tengah pandemi.

“Tetap belajar,. Sekarang banyak caranya belajar. Bisa lewat online. Jangan di rumah hanya main game dan tidur saja.” tegas JK.

Ruang Dialog dengan Pembuat Kebijakan

Minimnya ruang kritik yang sehat anak-anak muda saat ini mendorong Opini AHA! hadir. Anak muda Indonesia butuh ruang bersuara. Ruang ekspresi, berpendapat dan kritik sehat tanpa takut dipidana. Sayangnya, hal itu belum terpenuhi.

Padahal, kebebasan berekspresi sangat penting untuk anak muda. Hal itu bisa membangun budaya beropini, berdiskusi, menyampaikan pendapat dan kritik yang sehat. Apalagi, sarana untuk menyuarakan itu semua saat ini sangat mudah. Salah satunya lewat media sosial.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×