Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank asal Amerika Serikat (AS) JP Morgan meramal pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 akan berada di posisi 4,9%. Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut disebabkan permintaan barang modal yang melambat.
Dilansir dari riset JP Morgan pada edisi November 2019 tentang proyeksi ekonomi Indonesia, pada 2019 ini, data permintaan barang modal Indonesia menggambarkan tren yang sama, salah satunya adalah dengan impor barang modal yang meningkat.
Baca Juga: Pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020 diprediksi turun 4,9%-5,1%, ini penyebabnya
Bila tren tersebut tidak membaik, tentu saja ini menjadi titik balik bagi capex yang sebelumnya telah mengalami perbaikan, sehingga nantinya bisa berpengaruh pada kembali melebarnya defisit transaksi berjalan.
Dengan adanya kemungkinan tersebut, JP Morgan berharap agar pemerintah Indonesia memberikan dukungan dari sisi kebijakan baik itu fiskal maupun moneter yang nantinya bisa memengaruhi aliran modal asing, khususnya terkait dengan dominasi aliran masuk modal portofolio untuk menutup defisit neraca transaksi berjalan saat ini.
Baca Juga: LPS pangkas bunga penjaminan menjadi 6,25%, berikut pertimbangannya
JP Morgan merinci komponen penyokong pertumbuhan ekonomi pada 2019. konsumsi diramalkan akan tumbuh sebesar 3,0% atau lebih rendah dari tahun sebelumnya yang mencapai 3,1%.
Sementara untuk investasi, JP Morgan meramalkan komponen ini akan tumbuh sebesar 1,3% atau jauh lebih rendah dari tahun 2018 yang mengalami pertumbuhan hingga mencapai 3%. Sementara net trade diperkirakan akan tumbuh sebesar 0,5%.
Baca Juga: Tren penurunan bunga, ini imbasnya terhadap industri menurut bankir
Kabar baiknya, JP Morgan masih melihat indeks harga konsumen (IHK) akan mengalami inflasi sebesar 2,8% dan pada Desember 2019 nanti akan berada di kisaran 2,7% (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News