kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jokowi tegaskan menteri tak boleh rangkap jabatan


Selasa, 26 Agustus 2014 / 14:09 WIB
Jokowi tegaskan menteri tak boleh rangkap jabatan
ILUSTRASI. Kisaran IHSG sebelum RDG diperkirakan berada di 6.700-6.790.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Presiden terpilih Joko Widodo menegaskan bahwa mereka yang akan mengisi posisi menteri dalam kabinet pemerintahannya bersama wakil presiden terpilih Jusuf Kalla tidak boleh merangkap jabatan dalam struktural di partai politik.

"Yang saya sampaikan dari awal ya begitu. Ya sudah," ujar Jokowi di sela blusukan ke proyek sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur, Jakarta, Selasa (26/8/2014) siang.

Terkait pandangan para elite parpol pendukung yang tak mempermasalahkan rangkap jabatan, Jokowi mengaku bahwa perbedaan pandangan tersebut hanya soal waktu. Jokowi akan bertemu dan berbincang dengan para petinggi parpol pendukungnya soal prinsip tersebut.

"Nanti lihat saja kalau sudah ketemu ketua umum partai. Dibuat sepakat. Pasti rampung," ujar Jokowi.

Jokowi beralasan, pertemuan dengan para elite koalisi belum bisa dilaksanakan lantaran jadwal mereka padat. Dalam waktu dekat, Jokowi berjanji akan bertemu dengan mereka.

Jokowi akan meyakinkan mereka bahwa rangkap jabatan dapat membuat kerja menteri tidak fokus.

"Satu jabatan saja belum tentu berhasil, apalagi dua," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar akan melakukan pembicaraan khusus dengan koalisi terkait keinginan Jokowi agar menteri yang dipilih dari partai politik melepas jabatannya di partai. Menurut Muhaimin, sah-sah saja seorang menteri masih menjabat secara struktural di partai.

Politisi Partai Hanura, Susaningtyas Kertopati, mengaku tak mempersoalkan rangkap jabatan menteri. Menurut Nuning, dilepas atau tidaknya jabatan di partai merupakan kebijakan partai dalam menempatkan kadernya sebagai menteri. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×