kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.710   28,00   0,17%
  • IDX 8.654   4,04   0,05%
  • KOMPAS100 1.190   -1,24   -0,10%
  • LQ45 853   -0,02   0,00%
  • ISSI 309   1,02   0,33%
  • IDX30 437   -2,67   -0,61%
  • IDXHIDIV20 506   -3,02   -0,59%
  • IDX80 133   0,17   0,13%
  • IDXV30 138   0,08   0,05%
  • IDXQ30 139   -0,91   -0,65%

Jokowi Targetkan Angka Kemiskinan Turun Jadi 6,5% di 2024, Ekonom: Terlalu Ambisius


Kamis, 17 Agustus 2023 / 14:16 WIB
Jokowi Targetkan Angka Kemiskinan Turun Jadi 6,5% di 2024, Ekonom: Terlalu Ambisius
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pengantar RUU tentang APBN tahun anggaran 2024 beserta nota keuangannya pada rapat Paripurna DPR pembukaan masa persidangan I DPR tahun sidang 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Jokowi Widodo menargetkan angka kemiskinan turun dalam kisaran 6,5% hingga 7,5% pada tahun 2024 yang akan datang. Hal itu disampaikan Jokowi dalam Pidato RAPBN 2024 di Senayan.

Merespons hal tersebut, Pengamat Ekonomi Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita, mengatakan, target tingkat kemiskinan tersebut  terlalu ambisius.

Pasalnya, berdasarkan daya yang ada, persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 9,36% atau menurun 0,21% terhadap September 2022 dan menurun 0,18% terhadap Maret 2022.

Baca Juga: Ini Pidato Lengkap Presiden Jokowi Soal RUU APBN 2024 dan Nota Keuangan

"Dari data ini jelas terlihat bahwa pemerintah paling banter bisa menggeser angka kemiskinan ke angka 8,5%," ujar Ronny kepada Kontan.co.id, Rabu (16/8).

Menurutnya, penurunan angka kemiskinan akan sangat bergantung pada pertumbuhan ekonomi. Sementara, pemerintah hanya menargetkan pertumbuhan pada tahun depan sebesar 5,2%. 

Dengan begitu, kekuatan ekonomi Indonesia tidak akan mampu untuk menekan angka kemiskinan pada angka 6,5%.

"Lihat saja setahun belakangan dengan growth 5%, hanya mampu menekan nol koma. Jadi sangat sulit tercapai, meski anggaran bansos dan infrastruktur naik," katanya.

Baca Juga: Penyaluran Bantuan Pangan Beras Rampung 100%

Kendati begitu, Ronny memperkirakan pemerintah masih bisa untuk menekan angka kemiskinan ekstrem ke level nol atau nol koma.

"Saya kira masih mungkin, karena posisinya hari ini sudah di level 1,12% kan. Minimal masih bisalah ditekan sampai ke 0,4%-0,5%. Itu kan nol juga hitungannya," imbuh Ronny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×