kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

BPS Catat Jumlah Penduduk Miskin Pada Maret 2023 Turun Jadi 25,9 Juta Orang


Senin, 17 Juli 2023 / 13:10 WIB
BPS Catat Jumlah Penduduk Miskin Pada Maret 2023 Turun Jadi 25,9 Juta Orang
ILUSTRASI. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan pada Maret 2023.KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan pada Maret 2023.

Sekretariat Utama BPS Atqo Mardiyanto menyampaikan, hingga periode tersebut, persentase penduduk miskin mencapai sebesar 9,36% atau mencapai 25,9 juta orang. Jumlah tersebut turun 460.000 jiwa jika dibandingkan September 2022 dan turun 260.000 jiwa jika dibandingkan dengan Maret 2022.  

Sementara itu, jika dilihat secara persentase, jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 turun 9,36% atau turun 0,21 persentase poin terhadap September 2022 dan 0,18 persentase poin terhadap Maret 2022.

Baca Juga: BPS Sebut Perekonomian Indonesia Terus Membaik, Ini Faktor Pendorongnya

Indonesia mengalami tren penurunan persentase penduduk miskin sejak Maret 2021. Persentase penduduk miskin Indonesia pernah naik hingga 10,19% pada masa pandemi di September 2020.

Meski demikian, Atqo menyebut tingkat kemiskinan Maret 2023 ini belum pulih seperti masa sebelum pandemi. pada September 2019, penduduk miskin di Indonesia tercatat sebanyak 24,78 juta orang.

“Sejak Maret 2021, tingkat kemiskinan mengalami penurunan seiring pemulihan ekonomi nasional,  meskipun sempat mengalami kenaikan pada September 2021,” tutur Atqo dalam rilis BPS, Senin (17/7).

BPS mencatat disparitas kemiskinan antara wilayah perkotaan dan pedesaan masih lebar. Tingkat kemiskinan di wilayah, pedesaan sudah lebih rendah dari level sebelum pandemi. Sedangkan di wilayah perkotaan masih lebih tinggi dibandingkan kondisi sebelum pandemi.

Baca Juga: Hingga Semester I 2023, Belanja Negara Baru Tersalurkan Rp 1.254,7 Triliun

“Pada Maret 2023, tingkat kemiskinan di pedesaan 12,22%, sementara di perkotaan 7,29%,” jelasnya.

Penurunan kemiskinan di perkotaan lebih dalam dari pada pedesaan, dibandingkan pada September 2022 terjadi penurunan tingkat kemiskinan di pedesaan sebesar 0,14% sementara di wilayah perkotaan mengalami penurunan 0,24%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×