Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia menargetkan angka kemiskinan terus ditekan ke kisaran 6,5-7,5% dan tingkat pengangguran terbuka turun ke 5,0-5,7% pada tahun 2024.
Namun, Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah tidak yakin target tersebut bisa terealisasi.
"Karena lompatannya terlalu besar. Apalagi dengan pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 yang diperkirakan hanya sekitar 5%. Tidak realistis. Demikian juga dengan pengangguran terbuka,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (19/5).
Baca Juga: Target Makroekonomi 2024 Dinilai Ekonom Ini Kurang Realistis
Apalagi Piter menyebut tingkat kemiskinan per September 2022 masih 9,57%. Jadi, di akhir tahun 2023 juga masih diperkirakan ada di kisaran 9%.
Ia menilai kemiskinan dan pengangguran hanya bisa ditekan dengan pertumbuhan ekonomi yang sebesar-besarnya, setidaknya di atas 6%.
Sementara di sisi lain, pemerintah juga menargetkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tahun 2024 berada di kisaran 2,16-2,64%. Pendapatan negara 2024 pun ditargetkan di kisaran 11,8-12,38% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Terkait itu, Piter menyebut angka-angka itu realistis karena perekonomian Indonesia memang bertahap membaik pasca pandemi.
“Seiring perekonomian yang membaik, pendapatan pajak juga meningkat dan bisa memperkecil defisit APBN,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News