kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Jokowi minta yang keberatan UU Cipta Kerja ajukan uji materi ke MK


Jumat, 09 Oktober 2020 / 17:58 WIB
Jokowi minta yang keberatan UU Cipta Kerja ajukan uji materi ke MK
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo meninjau penataan kawasan Batu Cermin, Labuan Bajo, Komodo, NTT, Kamis, 1 Oktober 2020.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Joko Widodo menegaskan kepada pihak yang keberatan terhadap disahkannya Undang Undang Cipta Kerja dapat melakukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Sebelumnya sejumlah pihak menuntut Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu) untuk membatalkan UU sapu jagat tersebut. Namun, dalam konferensi persnya Jokowi tidak menyinggung langkah tersebut.

"Jika masih ada ketidakpuasan terhadap UU Cipta Kerja ini silakan melakukan uji materi atau judicial review melalui MK," ujar Jokowi dalam keterangan resmi di Istana Bogor, Jumat (9/10).

Baca Juga: Penguatan rupiah bisa berlanjut pekan depan

Jokowi menjelaskan bahwa pemerintah akan masuk dalam tahap persiapan aturan turunan dari UU Cipta Kerja atau omnibus law. Terdapat sejumlah amanat UU untuk mengatur ketentuan lebih lanjut melalui Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden.

Diskusi pun disampaikan Jokowi terbuka dalam penyusunan PP dan Perpres. Masukan terbuka baik dari masyarakat mau pun pemerintah daerah.

"Kita pemerintah terbuka terhadap usulan masyarakat dan pemerintah daerah," terang Jokowi.

Jokowi juga menyebut akan mengebut pembuatan aturan turunan. Aturan tersebut dijamin rampung paling lambat 3 bulan setelah UU Cipta Kerja diundangkan.

Selanjutnya: Morgan Stanley: Indonesia bisa jadi negara berbasis ekonomi digital terbesar di dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×