Reporter: Abdul Basith | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo terus mendorong agar produksi perikanan tangkap di Indonesia terus meningkat. Salah satunya dengan meningkatkan penerbitan izin kapal tangkap ikan. Karena itu, presiden mendorong Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mempercepat penerbitan izin kapal ikan.
Sejauh ini, Presiden menilai pemerintah telah berhasil melarang kapal asing beroperasi, namun peningkatakan produksi tangkap belum meningkat signifikan.
"Mestinya kalau kapal asing sudah tidak ada, produksi ikan hasil tangkap melimpah, kok naiknya dikit, apa kapal sangat berkurang atau izinnya sulit?" uja Jokowi saat bertemu dengan pelaku usaha perikanan tangkap, Rabu (30/1).
Terkait perizinan, Jokowi mendorong agar perizinan bisa dipercepat. Izin tersebut baik Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) mau pun Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI).
Presiden juga mendorong agar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuat sistem pelayanan perizinan yang mudah sehingga bisa selesai dalam waktu kurang dari sehari.
Selain itu, menurut Presiden, salah satu hal yang membuat perizinan terhambat adalah laporan hasil tangkap yang tidak sesuai. Jokowi pun mendorong agar pengusaha melakukan pelaporan yang baik. "KKP ajari pengusaha agar membuat laporan benar," terang Jokowi.
Permasalahan tersebut dinilai Jokowi menghambat potensi industri perikanan Indonesia. Padahal Indonesia memiliki potensi dengan laut yang luas. "Masa laut segede itu kita masih kekurangan ikan, kebangetan sekali kalo kita kalah sama negara kiri kanan kita," jelas Jokowi.
Namun, ia bilang meski potensi ikan besar, penangkapan tetap perlu diatur. Hal itu agar kelestarian ikan terjaga sehingga dapat dinikmati oleh generasi berikutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News