Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat (AS) menghasilkan kesepakatan kerjasama bisnis senilai US$ 25,85 miliar atau setara Rp 400 triliun.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dalam keterangan pers secara daring melalui Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (15/11).
"Dari sisi bisnis, telah disepakati kerjasama bisnis senilai US$ 25,85 miliar," kata Retno.
Retno menjabarkan, kesepakatan kerja sama bisnis itu, antara lain investasi pembangunan Carbon Capture Storage dan kilang petrokimia, pengolahan nikel baterai EV dan pembangunan modul dan panel surya.
Baca Juga: Jokowi Ajak Kemitraan Indonesia-AS Berkontribusi untuk Perdamaian Global
Meski demikian, Retno tidak menjelaskan detil perusahaan mana saja yang dilibatkan dalam kerjasama ini.
Dalam kunjungan ini juga disepakati enam dokumen kerja sama Goverment to Goverment (G-to-G) termasuk Kesepakatan Pembentukan Comprehensive Strategic Partnership, Kerjasama Kesehatan, ESDM, Maritim dan Kebudayaan.
Pentingnya kerja sama antara dua negara ini pun disampaikan Presiden Jokowi ketika menyampaikan policy speech di Georgetown University yang dihadiri oleh 700 peserta.
Presiden Jokowi berbicara mengenai pentingnya kemitraan Indonesia-Amerika Serikat dalam turut berkontribusi bagi penciptaan stabilitas dan kemakmuran dunia.
Dalam kunjungan ke AS, Jokowi juga menerima audiensi dari CEO Freeport McMoran Ricard Adkerson yang antara lain menyampaikan perluasan investasi US$ 3 miliar untuk Pembangunan smelter di Gresik dan Papua.
Baca Juga: Jokowi Beri Kuliah Umum di Georgetown University, Bicara Soal Ideologi Pancasila
"Dan ini tentunya sejalan dengan prioritas Indonesia untuk mengakselerasi hilirisasi industri," terang Retno.
Setelah dari Washington DC, Presiden akan menuju ke San Francisco untuk menghadiri rangkaian KTT APEC, IPEF Leaders’ Meeting dan berbagai kegiatan lainnya, termasuk pertemuan bisnis dengan berbagai Pengusaha Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News