kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jokowi Ingin Sinergi Belt Road Initiative untuk Pembangunan Infrastruktur Diperkuat


Rabu, 18 Oktober 2023 / 13:16 WIB
Jokowi Ingin Sinergi Belt Road Initiative untuk Pembangunan Infrastruktur Diperkuat
Presiden Joko Widodo memberi pandangan dalam acara pembukaan Belt and Road Forum (BRF) ke-3, pada Rabu, 18 Oktober 2023, di Great Hall of The People, Beijing


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan, dibutuhkan upaya bersama agar nilai-nilai Belt and Road Initiative (BRI) tetap terjaga untuk memperkuat sinergi dan kerja sama dalam pembangunan infrastruktur. 

Ia mengatakan, penguatan sinergi dan kerja sama BRI tidak boleh dipolitisasi di tengah situasi dunia saat ini. Oleh karenanya, dibutuhkan upaya bersama dalam menjaga nilai-nilai utama agar inisiatif tersebut semakin kuat dan makin berdampak. 

"Saya berharap sinergi BRI dalam pembangunan infrastruktur dapat terus diperkuat," kata Jokowi dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (18/10).

Baca Juga: Jokowi Ungkap Investor Swasta China Tertarik Berinvestasi di IKN

Jokowi menilai, rasa kepemilikan sangat penting untuk keberlangsungan sebuah proyek. Oleh karenanya dibutuhkan sinergi yang memberikan ruang kepemilikan bagi negara tuan rumah untuk melaksanakan proyek nasionalnya secara mandiri sebagaimana dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Indonesia.

“Indonesia memiliki proyek nasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang kemudian disinergikan dengan BRI dan baru-baru ini telah diluncurkan dan dioperasionalkan,” jelasnya.

Ia juga berharap ke depannya hal serupa dapat dilakukan dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain itu, Kepala Negara juga menekankan agar proyek BRI harus dilandasi prinsip kemitraan yang setara dan saling menguntungkan antarpihak. 

“Serta dilengkapi dengan perencanaan yang matang, penggunaan sistem pendanaan yang transparan, penyerapan tenaga kerja lokal, dan pemanfaatan produk dalam negeri,” sambungnya.

Baca Juga: Indonesia-Tiongkok Sepakati Penandatanganan 10 Nota Kesepahaman

Jokowi memandang bahwa keberlanjutan proyek BRI harus dipastikan untuk jangka panjang dan dapat memperkokoh fondasi ekonomi negara mitra. 

“Keberlanjutan proyek BRI harus dipastikan jangka panjang dan memperkokoh fondasi ekonomi negara mitra bukan justru mempersulit kondisi fiskalnya," tegasnya. 

Selain itu, Jokowi menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) atas kontribusi yang diberikan kepada negara-negara berkembang melalui BRI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×