kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Jokowi hanya 15 menit di rumah Megawati


Kamis, 10 April 2014 / 07:15 WIB
Jokowi hanya 15 menit di rumah Megawati
ILUSTRASI. 4 Cara Memutihkan Kulit Wajah Secara Alami.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA.  Joko Widodo tidak memenuhi undangan ke salah satu stasiun televisi, Rabu (9/4/2014) tengah malam. Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan tersebut dipanggil ke rumah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Ada apa?

Semula, Jokowi dijadwalkan menghadiri panggilan acara di sejumlah televisi. Pertama Kompas TV, kedua Metro TV, ketiga Indosiar, kemudian dijadwalkan ke studio SCTV. Namun, seusai dari Indosiar, Jokowi bukan ke SCTV, melainkan ke kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Menteng.

"Ya yang namanya waktu mepet harus selalu bertemu. Misalnya, ada masalah apa, ya dibicarakan," ujar Jokowi seusai pertemuan di rumah Mega yang berlangsung tak lebih dari 15 menit tersebut.

Jokowi tak mau menyebutkan secara gamblang persoalan apa yang dibahas sampai dia dipanggil pada tengah malam. Namun, dia tak menampik salah satu topik yang dibicarakan adalah koalisi partai dan kandidat bakal calon wakil presiden sebagai pendamping Jokowi nanti.

"Ya, salah satunya itu. Kita cari yang platformnya, pemikirannya sama," lanjut Jokowi. Tidak hanya itu, Jokowi juga melontarkan pernyataan yang misterius kepada wartawan. "Besok, ada yang harus saya kerjakan," ujarnya.

Wartawan tak bisa mengorek keterangan lebih dalam karena mobil yang ditumpangi Jokowi buru-buru melaju. Pantauan Kompas.com, seusai dipanggil Megawati, Jokowi kembali ke rumah dinas gubernur DKI Jakarta, Jalan Taman Surapati No 7, Menteng, Jakarta Pusat. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×