Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar sidang kabinet paripurna, salah satu agendanya membahas rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Namun, hingga sidang kabinet usai pemerintah belum juga dengan bulat memutuskan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf kalla L(JK) menegaskan kepastian harga BBM naik menunggu kepulangan Jokowi dari lawatannya mengikuti KTT APEC, KTT ASEAN, dan G 20. Lalu, alasan apa lagi yang diungkapkan pemerintah terkait belum diputuskannya kebijakan pengalihan subsidi BBM ini?
Sekretaris Kabinet (Seskab) Andi Widjajanto bilang, pemerintah masih harus melakukan rapat lanjutan di tingkat kementerian koordinasi, yaitu kemenko perekonomian dan kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). "Sekarang masih ada pembahasan lanjutan di tingkat kemenko, jadi masih menunggu hasil nya," ujar Andi, Senin (17/11).
Selain melibatkan dua kemenko, rapat kali ini juga akan diikuti oleh 10 menteri terkait. Andi menegaskan cepat atau lambatnya keputusan kenaikan harga BBM tergantung hasil keputusan rapat tersebut.
Menurut agenda yang diterima oleh KONTAN dari humas Kemenko Perekonomian dijadwalkan akan langsung menggelar rapat menyangkut BBM. Tetapi, rapat tersebut bukan dilakukan bersama Menko PMK, melainkan dengan menko maritim di gedung kemenko perekonomian, pukul 18.00 WIB.
Menko Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan, rencana menaikkan harga BBM merupakan bukan masalah yang sederhana. "Ini masalah yang kronik dan harus dibahas konprehensif, nanti akan diumumkan pada waktunya," ujarnya.
Keputusan kenaikan harga BBM ini memang tengah ditunggu-tunggu. Pasalnya, dampak dari rencana kenaikan harga BBM mulai terasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News