CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Tolak kenaikan BBM, mahasiswa bakar boneka Jokowi


Senin, 17 November 2014 / 13:24 WIB
Tolak kenaikan BBM, mahasiswa bakar boneka Jokowi
ILUSTRASI. Promo KFC di awal bulan Juni 2023 tawarkan Paket Super 7 Plus dan The Best Thursday


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JEMBER. Ratusan mahasiswa menggelar unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jember, Jawa Timur, Senin (17/11/2014). Sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah, para mahasiswa membakar boneka yang dipasangi foto Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

“Ini adalah bentuk kekecewaan kami terhadap pemerintah, belum berbuat apa-apa Jokowi sudah mau menaikkan harga BBM,” ungkap Koordinator aksi, Leksono Kunto Wibisono. Mahasiswa mendesak Jokowi untuk melakukan renegosiasi kontrak migas sesuai dengan amanah konstitusi.

“Pemerintah harus melakukan memperbaiki tata kelola minyak, dan yang terpenting lagi hentikan pencitraan dan kebohongan pemerintah soal pengalihan subsidi ke sektor lain,” tuturnya.

Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa Jember itu sempat berlangsung ricuh. Mahasiswa yang memaksa masuk ke gedung DPRD ditahan aparat kepolisian, sehingga aksi dorong tidak terhindarkan. Akibatnya, pagar pintu masuk gedung DPRD Jember rusak.

“Biarkan kami masuk Pak Polisi, ini rumah kami, kami ingin tahu sikap politik wakil rakyat kami,” teriak Ferio, salah satu pengunjuk rasa.

Kunto menilai, keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM akan memberatkan rakyat. Dengan keputusan itu, lanjutnya, pasti akan berdampak terhadap naiknya harga kebutuhan bahan pokok.

“Dengan naiknya harga BBM, maka yang pasti warga miskin akan semakin banyak, untuk itulah kita akan tolak kenaikan harga BBM,” katanya.(Ahmad Winarno)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×