Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Mantan Ketua DPD Golkar Sulsel Jusuf Kalla isyaratkan maju di pemilihan presiden di hadapan kader Golkar Sulawesi Selatan yang ikut dalam workshop Golkar di Benteng Fort Routterdam, Minggu (9/3/2014).
Jusuf Kalla menyampaikan isyaratnya itu saat dicerca pertanyaan soal gambar dan namanya yang digunakan partai selain Golkar. Mantan Wakil Presiden itupun berdiri setelah menerima tiga pertanyaan dari kader Golkar, ia memaparkan, dua hak manusia yang tida bisa dilarang yaitu hak dipilih dan hak memilih.
Pria yang tenar dengan akronim JK tersebut menilai bahwa partai yang cantumkan gambar dan gunakan namanya adalah hak partai untuk memilih begitupula dengan haknya untuk dipilih juga merupakan haknya sebagai manusia.
"Ada dua hak manusia yang tidak bisa dilarang, hak untuk memilih dan hak untuk dipilih. Hak itulah yang mereka pakai," kata Jusuf Kalla yang berdiri di antara Ketua DPD Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo dan Ketua DPP Golkar Abu Rizal Bakri yang sedang duduk.
JK menambahkan, sejak menjabat sebagai wakil presiden hingga berakhirnya masa jabatannya, ia tidak aktif lagi di partai. Kendati demikian, ia dengan lantang menyatakan bahwa dirinya merupakan kader Golkar dan tidak pernah berpindah partai.
"Saya tidak pindah partai saya tetap Golkar, kalau mau calonkan saya, silahkan saja. Hak asasi saya untuk dipilih dan hak asasi anda untuk memilih," ungkap Jusuf yang kemudian disambut dengan tepuk tangan meriah dari kader Golkar.
Sementara itu, Ketua DPD I Golkar Sulsel Syahrul Yasin Limpo menilai, Jusuf Kalla meletakkan harapan besar kepada Golkar agar menang dalam pemilu.
Syahrul menyimpulkan, pernyataan Jusuf Kalla tersebut merupakan kesediaan Jusuf Kalla untuk jadi kader dan memenangkan partai.
"Beliau (JK) berharap, untuk memperbaiki negeri ini Golkar harus menang dan JK kader Golkar tidak akan pindah," kata Syahrul. (Mahyuddin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













