kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

JK kritik wacana Presiden pindahkan Ibukota


Selasa, 10 September 2013 / 07:31 WIB
JK kritik wacana Presiden pindahkan Ibukota
ILUSTRASI. Beras merah. KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengkritik wacana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menyebutkan akan memindahkan Ibu Kota dari Jakarta. Menurut dia, masih lebih banyak permasalahan lainnya yang jauh lebih penting untuk diselesaikan.

"Saya kira masih banyak hal yang lebih prioritas," kata JK saat ditemui usai perayaan puncak HUT 50 tahun Kompas Gramedia, di Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Senin (9/9/2013) malam.

Menurut JK, segala infrastruktur dan pembangunan telah dilaksanakan di Jakarta. Dengan susah payah, Jakarta dibangun dengan berbagai fasilitas dan infrastruktur, sehingga menjadi pusat pemerintahan, pusat bisnis, dan sebagainya.

Apabila Ibu Kota dipindahkan dari Jakarta, kata dia, akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit kembali. Politisi Partai Golongan Karya itu menyebutkan banyak yang harus diperhitungkan untuk menjalankan wacana tersebut. Salah satunya, mengenai nilai historis Jakarta sebagai Ibu Kota.

"Infrastuktur lengkap sudah dibagun di sini, masak mau pindah ibukota? Lebih banyak prioritas lainnya yang harus diselesaikan," kata JK.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencuatkan kembali wacana pemindahan Ibu Kota pemerintahan dari Jakarta saat melawat ke Kazakhstan. SBY merujuk beberapa negara yang telah lebih dulu sukses memindahkan Ibu Kota, termasuk Kazakhstan. Rencana pemindahan pusat pemerintahan, kata SBY, sudah dia pikirkan sejak empat-lima tahun lalu.

SBY menilai, pemindahan Ibu Kota akan menimbulkan dampak positif maupun negatif bagi Indonesia. Jika Indonesia memiliki kota pusat pemerintahan yang baru, SBY pun yakin kondisi Jakarta akan jauh lebih baik.

Meski ibu kota pindah, kata dia, Jakarta tetap akan berfungsi sebagai pusat ekonomi dan perdagangan. "Kalau memang tidak ada solusi yang baik untuk mengatasi permasalahan Jakarta, dan ada urgensi yang tidak bisa ditunda-tunda lagi, tidak keliru kalau kita memikirkan suatu tempat yang kita bangun menjadi pusat pemerintahan yang baru," jelas SBY dalam keterangan persnya di Hotel Grand Emerald, St Petersburg, Rusia, Sabtu (7/9/2013) lalu, dikutip dari situs www.presidenri.go.id. (Kurnia Sari Aziza/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×