Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve pada Kamis dini hari tadi (22/3) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin. Tahun ini, Gubernur The Fed Jerome Powell diperkirakan pasar akan menaikkan bunga acuannya sampai tiga sampai empat kali.
Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk Jahja Setiaatmadja memproyeksikan, tahun ini akan ada empat kali kenaikan suku bunga The Fed.
Menurut dia, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) mau tidak mau harus mengalami kenaikan. Jika tidak, maka nilai tukar rupiah terhadap dollar akan semakin melemah.
Sekadar mengingatkan, sejak krisis finansial, The Fed sudah enam kali menaikkan bunga dan kini berada di range 1,5%-1,75%. Sedangkan acuan BI, 7-day reverse repo rate bertahan di level 4,25% dalam enam bulan terakhir atau sejak September 2017.
Dengan asumsi BI akan menjaga kurs rupiah terhadap dollar AS, Jahja bilang, cadangan devisa akan terus tergerus.
Akhir Februari 2018, cadangan devisa sudah tergerus 3% menjadi US$ 128 miliar, dari akhir Januari yang sebesar US$ 132 miliar.
Sementara pada periode itu, rupiah melemah 0,97% menjadi Rp 13.751 per dollar AS dari Rp 13.618.
Rupiah terus melemah sejak pasar menantikan kenaikan bunga The Fed lantaran investor mengakumulasi dollar AS. Tren pelemahan rupiah masih berlangsung sampai 8 Maret lalu sempat menyentuh Rp 13.816 per dollar AS.
Jelang sore ini, pukul 14:41 WIB, rate dollar AS/rupiah di level 13.744
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News