kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jelang Lebaran, harga pangan berpotensi naik 50%


Senin, 05 Juni 2017 / 21:13 WIB
Jelang Lebaran, harga pangan berpotensi naik 50%


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sepekan setelah memasuki bulan Ramadan harga sejumlah komoditas pangan di pasaran tetap stagnan dan ada beberapa yang turun tipis dan beberapa yang naik tipis.

Kondisi ini dinilai lumrah, karena harga pangan pada pekan pertama memasuki bulan Ramadan sudah naik hampir 25%. Harga komoditas pangan strategis diperkirakan akan kembali turun tipis pada pekan kedua dan ketiga jelang Lebaran.

Namun sepekan menyambut Lebaran, harga pangan diprediksi akan melonjak drastis sekitar 30% hingga 50%, tergantung ketersediaan pasokan di pasaran.
Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mengatakan tren penurunan harga pangan memasuki pekan kedua masa puasa sudah terjadi dari tahun ke tahun. Sehingga ini sudah menjadi tren setiap tahun.

Namun ia mengingatkan harga pangan akan kembali melonjak sepekan menyambut Lebaran hingga lima hari setelah Lebaran.

"Saat ini harga sejumlah komoditas pangan yang masih tinggi yakni bawang putih di kisaran Rp 55.000 sampai Rp 60.000 per kg," ujar Abdullah kepada KONTAN, Senin (5/6).

Abdullah menjelaskan, selain harga bawang putih yang masih tinggi, harga bawang merah juga masih relatif tinggi di kisaran Rp 38.000 per kg, atau naik Rp 500 per kg sehari sebelumnya. Demikian juga dengan harga daging ayam masih tinggi di kisaran Rp 34.000 - Rp 35.000 per kg. Kemudian harga gula pasir juga masih relatif tinggi di harga Rp 14.200 per kg.

Sementara harga pangan yang mengalami penurunan tipis adalah beras turun sekitar Rp 100 per kg, cabai besar juga turun sebesar Rp 1.000 per hari Senin (5/6) menjadi Rp 36.000 per kg.

Ia mengatakan penentu naik turunnya harga pangan saat puasa dan Lebaran ini banyak dipengaruhi faktor ketersediaan pasokan pangan di pasaran. Sebab kerap pasokan pangan langka di pasaran karena faktor kekurangan produksi sementara permintaan naik, atau faktor lain yakni distribusi yang tersendat di perjalanan. Untuk itu, ia mendesak pemerintah untuk mengecek semua kesiapan dan ketersediaan pangan sehingga tidak terjadi kekosongan saat menyambut Lebaran nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×